Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa  Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mengembangkan pengering kerupuk untuk kelompok usaha atau usaha kecil menengah (UKM) di daerah Sampang, Madura, agar tetap bisa berproduksi meskipun dalam musim hujan.

"Sudah sekitar lima UKM di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, yang diberdayakan, tiga di antaranya sudah berjalan dengan menggunakan alat pengering krupuk, sedangkan sisanya masih dalam proses," kata mahasiswa PENS Fazil Ashghariansyah ketika ditemui di PENS Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan, sengaja memilih lokasi di Sampang karena di sana merupakan Kota Bahari, yang saat ini digunakan para ibu nelayan di Desa Labuhan untuk memproduksi kerupuk, apalagi sekarang ini sudah masuk dalam musim hujan.

"Inovasi teknologi bidang agribisnis yang memanfaatkan gas buang dari proses industri pembuatan kerupuk bisa menghemat waktu pengeringan kerupuk sekitar 2-3 jam dengan kadar air sekitar 24 persen dan suhu pengering antara 35 derajat Celcius hingga 60 derajat Celcius," tuturnya.

Dengan alat pengering kerupuk, tambahnya pengusaha kerupuk tidak akan kebingungan jika tidak ada sinar matahari, karena dengan alatnya yang berasal dari gas buang dandang pengukus kerupuk, produksi tetap jalan.

"Manfaat alat pengering kerupuk tentunya dapat meningkatkan jumlha produksi kerupuk ketika cuaca tidak mendukung, tekstur kerupuk lebih higienis dan aman dari predator, efektifitas waktu pengeringan lebih cepat," paparnya.

Selain itu, manfaatnya antara lain bisa juga untuk penyimpanan kerupuk agar tidak terkena jamur, untuk pengering lainnya seperti padi, ikan asing, buah, dan lainnya, serta air dari hasil uap dandang bisa diminum dan sangat baik unuk daerah kepulauan yang kekurangan air bersih.

"Jenis kerupuk yang digunakan kerupuk ikan, bawang serta bisa juga untuk pengering padi, ikan asin, buah, maupun rengginang dengan kapasitas kerupuk yang dikeringkan maksimal 7,5 kilogram," terangnya.

Menurut dia, Kerupuk ikan laut merupakan makanan kaya protein, dimana bahan dasarnya berupa ikan yang dipanen nelayan dalam jumlah melimpah, sehingga bisa digunakan dalam pembuatan kerupuk ikan laut yang relatif mudah dan tidak membutuhkan banyak modal.

"Bisnis kerupuk ikan laut cocok untuk dirintis oleh pengusaha kecil di Indonesia, mengingat olahan hasil laut berupa kerupuk ikan laut dapat diterapkan di kawasan bahari seperti di Madura, sehingga diharapkan sangat membantu pengusaha kerupuk," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015