Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 1.100 prajurit TNI AL dari Mako Koarmatim, Lantamal V Surabaya, Yonmarhanlan V, dan masyarakat sekitar, melakukan bersih-bersih Pantai Kenjeran, Surabaya, Selasa.

Kegiatan bersih-bersih Pantai Kenjeran dalam rangka peringatan Hari Armada RI tahun 2015 itu bertema "Armada RI yang Kuat, Hebat dan Profesional Siap Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Pembersihan bibir pantai sepanjang hampir satu kilometer itu dipimpin langsung oleh Kasarmatim Laksma TNI Mintoro Yulianto yang diikuti para prajurit, para pejabat, dan masyarakat yang langsung melakukan pembersihan.

Dalam kesempatan itu, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto mengajak ribuan Prajurit Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) untuk selalu menjaga, melestarikan serta mengelola lingkungan secara baik dan benar karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.

"Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Menurut koreksi PBB  tahun 2008, Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada Dan Rusia, dengan panjang pantai tercatat sepanjang 95.181 KM," katanya dalam amanat yang dibacakan Kasarmatim Laksma TNI Mintoro Yulianto.

Oleh karema itu, upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan suatu tuntutan yang harus dilaksanakan dan diwujudkan, karena sumber daya alam yang berada di sekitar pantai merupakan salah satu potensi nasional yang dapat memberikan kesejahteraan bagi kehidupan  masyarakat di sekitarnya.

Selain itu, Pangarmatim mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama sama dan bergotong royong untuk melaksanakan bersih-bersih pantai Kenjeran.

Pangarmatim berharap program bersih-bersih pantai ini dapat terus berlanjut dan diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, agar kelangsungan hidup dan ekosistem yang ada di pantai dapat terus terjaga dengan kualitas air dan pantai tidak tercemar.

Dalam waktu yang sama, Pangarmatim memberikan pembekalan kepada peserta Pelayaran Santri Bela Negara di Gedung Panti Armada Koarmatim Ujung, Surabaya.

Pelayaran Santri Bela Negara yang diikuti oleh santri dari berbagai daerah di Indonesia tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat wawasan Nusantara, wawasan kemaritiman nasional serta memperkuat perspektif tentang potensi kelautan Indonesia dan pertahanan negara.

Selain itu, Pelayaran Santri Bela Negara yang menggunakan KRI Banda Aceh-593 dengan rute Jakarta-Surabaya-Jakarta, juga bertujuan untuk mewujudkan kemanunggalan antara TNI dengan santri, pelajar, pemuda, mahasiswa dan komunitas Islam Nusantara dalam komitmen untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam pembekalannya, Pangarmatim mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang dua pertiga wilayahnya merupakan lautan serta memiliki sumber daya alam dan potensi wisata yang sangat besar dan indah.

Menurut Pangarmatim, kondisi demikian selain sebagai sebuah keuntungan juga menimbulkan potensi kerawanan terhadap pelanggaran wilayah, karena itu para santri hendaknya kembali pada sejarah kejayaan maritim yang luar biasa, baik pada masa kerajaan maupun pada masa kolonial.

"Pada masa pasca-kemerdekaan saat ini, pemerintah saat ini juga ingin mewujudkan kembali kejayaan maritim di Indonesia. Dalam pidato pelantikan, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim, karena sudah lama Indonesia memunggungi laut, memunggungi samudra dan memunggungi selat dan teluk," katanya.

Dalam konteks sejarah, pondok pesantren mempunyai peran yang sangat sentral dalam upaya bela negara. Dalam hal ini, pesantren bisa menjadi kepanjangan mata dan telinga aparat penegak hukum dalam memberikan informasi dan perkembangan situasi keamanan dan dapat dimobilisasi sebagai komponen pendukung dalam usaha pertahanan keamanan negara.

Acara juga dihadiri Komandan Guskamla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Robert W. Tapangan dan para pejabat Utama Mako Koarmatim, seluruh santri yang berjumlah 777 orang serta para pendamping. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015