Surabaya (Antara Jatim) - Kebakaran di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Jagir Sidosermo Surabaya menyebabkan tiga korban meninggal dunia karena terjebak di dalam rumah, Selasa.
"Ketiganya masih satu keluarga dan terjebak saat api membesar," ujar Ketua RT setempat, Gatot, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Identitas ketiganya yakni seorang ibu bernama Sukarti (40) beserta kedua anaknya, Putri Oktasari (19) dan Amanda Ramadani (12).
"Saat peristiwa ketiganya sedang berada di dalam rumah, sedangkan ayahnya bernama Edi sedang bekerja," ucapnya.
Tidak lama berselang, suami korban yang datang mengenakan baju batik merah menangis histeris hingga pingsan melihat kondisi rumahnya ludes dilalap "si jago merah".
Selain rumah milik Edi, sejumlah rumah lainnya juga ikut terbakar dan diduga kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
Sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran Pemerintah Kota Surabaya dikerahkan ke lokasi kejadian.
Tim identifikasi Polrestabes Surabaya belum bisa memastikan penyebab kejadian dan masih akan melakukan olah tempat kejadian perkara saat api benar-benar padam.
Untuk mengantisipasi rusaknya lokasi, polisi memasang garis dan melarang warga sekitar mendekat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Ketiganya masih satu keluarga dan terjebak saat api membesar," ujar Ketua RT setempat, Gatot, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Identitas ketiganya yakni seorang ibu bernama Sukarti (40) beserta kedua anaknya, Putri Oktasari (19) dan Amanda Ramadani (12).
"Saat peristiwa ketiganya sedang berada di dalam rumah, sedangkan ayahnya bernama Edi sedang bekerja," ucapnya.
Tidak lama berselang, suami korban yang datang mengenakan baju batik merah menangis histeris hingga pingsan melihat kondisi rumahnya ludes dilalap "si jago merah".
Selain rumah milik Edi, sejumlah rumah lainnya juga ikut terbakar dan diduga kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
Sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran Pemerintah Kota Surabaya dikerahkan ke lokasi kejadian.
Tim identifikasi Polrestabes Surabaya belum bisa memastikan penyebab kejadian dan masih akan melakukan olah tempat kejadian perkara saat api benar-benar padam.
Untuk mengantisipasi rusaknya lokasi, polisi memasang garis dan melarang warga sekitar mendekat. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015