Surabaya (Antara Jatim) - Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR) Sidoarjo mencari atlet-atlet pencak silat melalui seleksi dan penjaringan untuk selanjutnya dilatih sebagai atlet potensial masa depan.

"Tahun ini kami menerima 7-10 pelajar yang dilatih sebagai atlet pencak silat," ujar Kepala UPT SMANOR Sidoarjo Zainal Arifin ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.

Proses seleksi dan penjaringan digelar selama dua hari, yakni 19-20 November 2015 di SMANOR di Sidoarjo dengan menghadirkan pelatih berkualitas.

"Harapannya tentu saja sebagai atlet nasional dan mampu membawa bangsa ini menjadi lebih baik di cabang olahraga pencak silat," ucapnya.

Berdasarkan pengalaman, kata dia, banyak siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau berusia maksimal 16 tahun mendaftarkan diri dari berbagai daerah di Jatim.

"Tapi kami tidak bisa menerima semuanya karena hanya 7-10 atlet. Kami utamakan mereka yang tidak hanya berminat, tapi memiliki bakat di dunia pencak silat," katanya.

Dalam melakukan penjaringan, lanjut dia, pihaknya melibatkan banyak sejumlah pemangku kebijakan, mulai dari Pengurus Provinsi Pencak Silat Jatim, Pengkab/kota, pelatih, bahkan universitas dan wartawan olahraga.

"Kami tidak ingin asal menyeleksi, tapi harus benar-benar mencetak atlet berkualitas, salah satunya dengan menggunakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)," katanya.

Sementara itu, upaya mencetak atlet-atlet masa depan itu mendapat apresiasi pelatih pencak silat Jatim, Karyono, yang diakui menjadi salah satu usaha menuju pembinaan olahraga dengan baik.

"Ini jalan awal yang perlu diapresiasi. Tapi kalau tidak ditindaklanjuti akan sia-sia pembinaan yang dilakukan selama ini," katanya.

Setelah seleksi, kata dia, harus dilakukan pengawasan oleh pelatih yang memiliki wawasan luas dan tidak hanya sekadar pelatih pencak silat.

Ia berharap melalui proses seleksi ini mampu mencetak atlet handal harapan bangsa, sekaligus diharapkan ada penambahan kuota atlet berdasarkan nomor yang biasa dipertandingkan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015