Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai mengantisipasi potensi bencana puting beliung seiring pergantian musim yang diprediksi terjadi selama periode November-Desember.
    
"Ada dua hingga empat kecamatan yang selama ini rentan bencana puting beliung. Kami siaga untuk itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan PMK, Nadlori Alwi di Tulungagung, Selasa.
    
Dua kecamatan dimaksud antara lain adalah Kecamatan Boyolangu, Pakel, Sumbergempol, serta Kecamatan Campurdarat.
    
Beberapa wilayah di kecamatan lain disebut Alwi juga memiliki potensi terdampak angin puting beliung, namun menurutnya intensitas atau probabilitas kejadian tidak setinggi di empat kecamatan yang disebut pertama.
    
"Kami menganalisa berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya," kata dia.
    
Alwi mengatakan, pihaknya telah mendapat tembusan surat peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya bahwasanya pada musim pancaroba kali ini berpotensi terjadi angin kencang atau puting beliung dengan kecepatan mencapai 50 km/jam.
    
"Diperkirakan hujan turun di wilayah barat selatan serta daerah dataran tinggi," paparnya.
    
Dari tembusan surat peringatan BMKG melalui layanan email itu pula diketahui, diperkirakan cuaca ekstrem juga akan terjadi di kawasan pesisir selatan Jawa, termasuk pesisir/lepas pantai Tulungagung.
    
Menurutnya tingkat kerawanan bencana di Tulungagung meningkat karena secara geografis daerah ini dikelilingi oleh gunung dan hutan lindung yang kondisinya sudah rusak.  
    
Akibatnya, potensi terjadinya bencana lebih besar. Penyebab lain kondisi tanah yang labil di sebagian wilayah pegunungan.
    
"Diperkirakan rawan terjadi bencana alam. Secara geografis daerah dikelilingi pegunungan dan hutan, namun kondisinya banyak yang rusak," tuturnya.
 
Alwi menambahkan, untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, luka-luka maupun harta benda, BPBD akan segera mengumpulkan kasi trantib dari masing-masing kecamatan untuk sosialisasi terkait dampak dari peralihan musim yang berpotensi bencana.
    
"Dalam minggu ini kasi trantib dari masing–masing kecamatan akan diberikan imbauan untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015