Ponorogo (Antara Jatim) - Fraksi Demokrat tegas mendukung rencana pembangunan kembali gedung DPR RI sebagaimana sudah dimasukkan dalam struktur anggaran (APBN) 2016, karena gedung yang ada saat ini dinilai sudah tidak cukup memadai dalam menunjang seluruh aktivitas kelegislasian maupun fasilitas pendukung lainnya.

"Sudah saat nya gedung DPR ini dibangun. Dengan berbagai pertimbangan, semua untuk peningkatan pelayanan bagi masyarakat," ujar anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Sartono Hutomo saat melakukan kunjungan kerja di Ponorogo, Senin.

Ia menegaskan, rencana pembangunan gedung DPR sudah masuk dalam struktur APBN 2016 dengan nilai anggaran mencapai Rp740 miliar.

Kendati masih menyisakan pro-kontra dari sebagian kalangan masyarakat, menurut Sartono pembangunan itu memang sudah tidak lagi menjadi sebuah permasalahan.

Sebelumnya, pembangunan gedung baru DPR sempat menjadi perdebatan yang luar biasa. Presiden Jokowi bahkan enggan menandatangani prasasti, meski pada akhirnya masuk dalam struktur APBN 2016.

"Rencana pembangunan gedung tersebut kan sudah lama, dan itupun juga dilakukan secara transparan. Publik selama ini bisa mengetahuinya, tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.

Menurut Sartono, gedung DPR yang ada sekarang ini sudah tidak lagi representatif. Ia mencontohkan mulai dari fasilitas, sampai ruangan untuk pelayanan masyarakat yang sudah tidak sesuai kebutuhan atau sangat terbatas.

"Banyak yang harus ditambah, dari mulai ruang untuk staf, dari yang dahulu cuma untuk tiga orang sekarang sudah menjadi tujuh orang staf baik untuk angota, fraksi dan lain sebagainya," papar Sartono.

Mengingat gedung DPR adalah bagian dari fasilitas negara dan masyarakat, kata dia, renovasi atau bahkan pembangunan gedung baru yang jauh lebih representatif merupakan hal yang wajar.

"Ketika ada paripurna maupun kegiatan yang melibatkan masyarakat, menjadi bisa terakomodasi jika gedung dan fasilitasnya memadai. Ini tentu menjadi pertimbangan dan alasan kenapa gedung baru mendesak untuk dibangun," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015