Surabaya, (Antara Jatim) - Calon Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berjanji melanjutkan pengembangan industri kreatif berbasis pariwisata yang dalam beberapa tahun terakhir tumbuh signifikan dan mampu menyerap banyak tenaga kerja sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Pengembangan pariwisata sejalan dengan sektor-sektor industri kreatif, seperti barang seni, pertunjukan seni, kerajinan, fashion, dan kuliner. Oleh karena itu, ke depan pariwisata terus ditingkatkan di Banyuwangi, sehingga dengan sendirinya bisa menggerakkan para pelaku industri kreatif," ujar Anas saat dihubungi Antara dari Surabaya, Minggu.

Ia mengatakan, dalam lima tahun terakhir, upaya mengembangkan industri kreatif berbasis pariwisata sebagai salah satu pengungkit perekonomian daerah terus dilakukan. "Jadi, pariwisata yang akan dibangun di Banyuwangi tidak tercerabut dari industri kreatif lokal," tuturnya.

Hal itu terbukti dengan kinerja sektor yang terkait dengan industri kreatif berbasis pariwisata di Banyuwangi yang terus menunjukkan peningkatan. Misalnya, sektor jasa hiburan kebudayaan, restoran (kuliner), perhotelan, dan kerajinan rakyat dari tekstil, barang kulit dan alas kaki.

Pertumbuhan sektor itu diakuinya selalu di atas 10 persen, bahkan ada yang menembus 80 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi daerah yang rata-rata berkisar 7 persen.

Lonjakan kunjungan wisatawan ke daerah berjuluk "The Sunrise of Java" yang terus meningkat secara otomatis juga mendongkrak permintaan produk-produk kreatif, seperti kerajinan, busana, dan jasa hiburan kebudayaan.

Kini semakin banyak warga Banyuwangi yang memproduksi beragam suvenir, mulai dari kaus sampai patung, untuk buah tangan para wisatawan.

Menurut Anas, di daerah sekitar tujuan wisata, penduduk setempat menyulap rumahnya menjadi penginapan untuk disewakan ke wisatawan, sehingga bisa menambah penghasilan mereka. Kelompok-kelompok seni juga laris diminta tampil menghibur wisatawan.

Dia mengatakan pertumbuhan sektor wisata juga mengatrol kinerja sektor kuliner, yang dampak lanjutannya adalah penyerapan produk-produk pertanian Banyuwangi.

"Ini bukti bahwa integrasi antarsektor, yaitu sektor primer (pertanian) ke sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier (jasa dan wisata) berlangsung baik sehingga pertumbuhan ekonomi lebih merata," ucapnya.

Angka kunjungan wisatawan ke Banyuwangi, kata dia, terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012, wisatawan domestik sebanyak 860 ribu orang, naik menjadi 1.500.000 orang pada 2014. Wisatawan mancanegara pun meningkat tajam, dari 5 ribu pada 2012 menjadi 28 ribu wisman pada 2014.

Sektor pariwisata ikut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan per kapita penduduk Banyuwangi yang naik tajam dari Rp14,97 juta per tahun pada 2010 menjadi Rp33 juta per tahun pada 2014 berdasarkan perhitungan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS).

Sementara Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) juga naik dari Rp 23,56 triliun menjadi Rp 40,48 triliun.

Ke depan, Anas berjanji akan lebih menggalakkan pengembangan industri kreatif, terutama dengan memanfaatkan instrumen teknologi informasi.

"Bicara industri kreatif tanpa bicara teknologi adalah omong kosong. Ke depan semakin banyak pelatihan internet marketing akan kami gelar dan titik wifi akan ditambah. Saya juga telah bicara dengan CEO Bukalapak.com Ahmad Zaky yang ke depan akan membantu UMKM Banyuwangi dalam mempromosikan produknya. UMKM-UMKM Banyuwangi akan difasilitasi untuk go online," papar Anas.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015