Jombang (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menganjurkan agar pemerintah daerah segera membuat surat untuk mengajukan beras cadangan pemerintah, sebagai persiapan kebutuhan pokok, menyusul dengan erupsi Gunung Rinjani.

"Bupati/Wali Kota bisa mengeluarkan SK (Surat Keputusan) Kedaruratan supaya bisa mengambil beras cadangan pemerintah sebesar 100 ton," katanya saat menghadiri acara Wisuda 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Urwatul Wutsqo di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Ia menegaskan, kementerian sosial memang memastikan pasokan logistik terutama saat bencana aman. Logistik itu nantinya diberikan pada warga yang terdampak.

Mensos juga menegaskan, seluruh bencana, pemerintah daerah bisa mengajukan SK Kedaruratan, baik yang terkena erupsi, dampak banjir, gempa, ataupun terkena bencana asap. Beras itu pun juga sudah disediakan oleh Bulog, dan bisa diambil saat terjadi bencana.

Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengemukakan Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, erupsi pada Selasa (3/11). Erupsi itu terjadi beberapa kali sejak pagi. Letusan yang terjadi saat itu tingginya mencapai 3.500 mpdl atau sekitar 1.000 meter atas Kawah Barujari. Abunya sangat halus dan terbawa angin ke arah barat.

Gunung Rinjani juga mencakup wilayah Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pascaerupsi, tujuh desa di Kabupaten Lombok Utara menderita hujan abu, karenanya BPBD Provinsi NTB membagikan 4.000 masker kepada warga setempat.

Gunung Rinjani tersebut sudah dalam status Waspada level II, sejak 25 Oktober 2015. Dimungkinkan, letusan lanjutan masih mungkin terjadi, mengingat terjadinya sejumlah gempa tremor yang berlangsung 5-10 detik.

Dengan kondisi tersebut, BNPB meminta masyarakat di sekitar Gunung Rinjani, pengunjung maupun wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di sekitar gunung tersebut.

"Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani, pengunjung atau wisatawan, tidak boleh melakukan kegiatan apalagi berkemah di dalam Kaldera Gunung Rinjani dan di dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani," ujarnya.

Tenaga Ahli Bidang Kebencanaan Kementerian ESDM Surono mengungkapkan kecil kemungkinan Gunung Rinjani berubah karakter menjadi erupsi yang besar. Hal itu berdasarkan data-data yang ada.

Mbah Rono, sapaan akrabnya menjelaskan, aliran lava dan letusan strombolian kini sudah terjadi. Dengan kondisi itu, dapat dipastikan sistem sudah terbuka. Hal itu dengan sistem yang masih tertutup, lalu ada akumulasi gas tinggi, sebab akan terjadi dorongan yang membuat erupsi besar. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015