Bojonegoro (Antara Jatim) - Perum Jasa Tirta (PJT) V di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan ketinggian air pada papan duga di Bendung Gerak Bengawan Solo, di Kecamatan Kalitidu, bertambah sekitar 10 centimeter setelah memperoleh tambahan air hujan lokal.
     
"Ketinggian air di Bendung Gerak, naik menjadi 11,30 meter, Senin (2/11) pukul 08.00 WIB, yang sebelumnya 11,20 meter," kata Juru pintu Bendung Gerak dari PJT V di Bojonegoro Gigih NP, di Bojonegoro, Selasa.
     
Ia menjelaskan di sejumlah desa di Kecamatan Ngasem, dua hari lalu, telah terjadi hujan deras, yang airnya masuk ke Bengawan Solo. 
     
"Hujan yang turun di daerah setempat, karena lokasinya di hulu, sehingga bisa menambah debit air di Bendung Gerak, yang lokasinya di hilirnya," ucapnya.  
     
Hanya saja, menurut dia, ketinggian air di Bendung Gerak, sekarang ini kembali turun menjadi 11,20 meter, Selasa pukul 08.00 WIB.
     
"Berkurangnya air, ya karena air dikeluarkan ke arah hilir melalui satu pintu dengan bukaan 10 centimeter, selain tidak ada lagi tambahan air hujan atau pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah," jelas dia.
     
Menurut dia, debit air di Bendung Gerak tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan debit air ketika kemarau tahun lalu, yang sempat mencapai titik terendah dengan ketinggian 9,5 meter.
     
Tapi, katanya, debit air Bengawan Solo di Bendung Gerak, ketika itu masih mampu mencukupi kebutuhan air di daerah hilir Jawa Timur, karena memperoleh pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah.
     
"Kalau ada pasokan air dari daerah hulu Jawa Tengah, maka ketinggian air di Bendung Gerak tetap bisa stabil," ucapnya.
     
Selama musim kemarau ini, katanya, debit air Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu, belum memperoleh tambahan pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah (Waduk Wonogiri), kecuali air hujan lokal yang baru terjadi.
     
"Kalau tidak ada pasokan air dari daerah hulu atau tidak ada hjan, maka debit air di Bendung Gerak hanya mampu untuk mengairi daerah hilir, Jawa Timur, selama dua pekan," paparnya. 
     
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menyatakan belum menerima laporan ada petani di sepanjang daerah aliran (DAS) Bengawan Solo, yang kesulitan air.
     
"Debit air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi pertanian di sepanjang DAS Bengawan Solo," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015