Kabul, 25/10 (Antara/Xinhua-OANA) - Jumlah korban jiwa akibat serangan udara terhadap satu rumah sakit yang dikelola oleh Doctors Without Borders (MSF) di Provinsi Kunduz, Afghanistan Utara, telah naik jadi 30, kata badan amal medis internasional tersebut, Ahad.
Kelompok gerilyawan Taliban merebut Kota Kunduz, Ibu Kota Provinsi Kunduz, pada 29 September. Mereka menguasai kota tersebut selama dua pekan.
Pada 3 Oktober, pasukan pimpinan AS secara keliru melancarkan serangan udara terhadap rumah sakit itu selama bentrokan antara pasukan keamanan Afghanistan dan petempur Taliban.
"Sebanyak 30 orang kini dikonfirmasi tewas akibat serangan pada 3 Oktober, naik dari 22, sebagaimana dilaporkan sebelumnya. Satu lagi anggota staf MSF baru-baru ini dikonfirmasi meninggal. Itu berarti MSF telah mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan sebanyak 13 anggota staf MSF dan 10 pasien. Tujuh mayat lagi ditemukan dari bawah puing tapi tak bisa diidentifikasi. Mayat tersebut diperkirakan adalah salah satu anggota staf MSF, tapi itu belum dikonfirmasi," kata organisasi Dokter Tanpa Perbatasan.
Identitas keempat korban lagi masih belum diketahui, kata MSF sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang. Ditambahkannya, "Semuanya telah dikuburkab." (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Kelompok gerilyawan Taliban merebut Kota Kunduz, Ibu Kota Provinsi Kunduz, pada 29 September. Mereka menguasai kota tersebut selama dua pekan.
Pada 3 Oktober, pasukan pimpinan AS secara keliru melancarkan serangan udara terhadap rumah sakit itu selama bentrokan antara pasukan keamanan Afghanistan dan petempur Taliban.
"Sebanyak 30 orang kini dikonfirmasi tewas akibat serangan pada 3 Oktober, naik dari 22, sebagaimana dilaporkan sebelumnya. Satu lagi anggota staf MSF baru-baru ini dikonfirmasi meninggal. Itu berarti MSF telah mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan sebanyak 13 anggota staf MSF dan 10 pasien. Tujuh mayat lagi ditemukan dari bawah puing tapi tak bisa diidentifikasi. Mayat tersebut diperkirakan adalah salah satu anggota staf MSF, tapi itu belum dikonfirmasi," kata organisasi Dokter Tanpa Perbatasan.
Identitas keempat korban lagi masih belum diketahui, kata MSF sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang. Ditambahkannya, "Semuanya telah dikuburkab." (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015