Malang (Antara Jatim) - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, menyiapkan dana riset (penelitian) pada tahun ini sebesar Rp30 miliar dan anggaran yang disiapkan itu harus benar-benar menghasilkan penelitian yang bisa diaplikasikan di masyarakat.

"Bantuan dana untuk riset ini memang tidak serta merta bisa digunakan begitu saja, tetapi harus ada imbal baliknya. Dengan dana riset sebesar itu, peneliti harus bisa mandiri dengan cara mampu menghasilkan penelitian yang bisa dijual, sehingga kampus pun juga diuntungkan," kata penggagad Riset Inovasi Teknologi (RiTech) UB Dr Ahmad Sabaruddin di Malang, Rabu.

Ia mengemukakan daya saing produk penelitian di UB terus meningkat karena lebih dari 50 perusahaan yang memberikan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap pengembangan produk. Dengan demikian, banyak hasil penelitian dari UB yang diaplikasikan dan ber manfaat bagi masyarakat luas.

Sementara itu Rektor UB Prof M Bisri berharap hasil penelitian yang dilakukan para peneliti di kampus itu bisa memberikan manfaat dan sumbangsih untuk masyarakat luas, bahkan UB akan menggandeng sejumlah perusahaan industri untuk melihat apakah produk penelitian itu bisa diimplementasikan atau bisa digunakan untuk kepentingan lainnya yang juga bermanfaat bagi banyak pihak.

Ia mengakui selama ini karya peneliti masih banyak yang berbentuk riset berupa buku dan belum bisa dipasarkan. "Harapan kami hasil penelitian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa UB ini bisa diproduksi massal menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas," ujarnya.

Sebenarnya, kata Bisri, hasil penelitian yang dihasilkan para peneliti dari UB cukup banyak dan bisa diaplikasikan di kalangan masyarakat maupun dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya, seperti alat pendeteksi tsunami maupun kit deteksi diabetes.

"Hanya saja, hasil-hasil penelitian tersebut sebagain besar juga dalam proses penyempurnaan, sehingga ke depan mampu memberikan formula akurat. Namun demikian, sekarang juga tidak sedikit hasil penelitian tersebut sudah dimanfaatkan dan diproduksi secara massal oleh perusahaan dan dipasarkan secara luas," kata Bisri.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015