Surabaya (Antara Jatim) - Salah seorang pendaki korban kebakaran di Gunung Lawu, Eko Nurhadi, yang dirujuk ke Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU Dr. Soetomo saat ini kondisinya masih kritis dengan luka bakar yang cukup serius, yaitu hampir di sekujur tubuh, tangan dan bagian wajahnya.

"Saat ini kondisinya masih kritis karena korban mengalami luka bakar hampir 50 persen di sekujur tubuh dan wajahnya, selain itu korban juga mengalami trauma inhalasi atau terkena saluran pernafasan yang menghirup udara panas," kata Kepala IRD RSU Dr. Soetomo Surabaya, Dr. Urip Murtejo ketika ditemui di Surabaya, Senin.

Ia mengatakan, sebelumnya pasien Eko Nurhadi dirawat di RSUD dr Sayidiman, Magetan selama 17 jam, kemudian dirujuk ke RSU dr. soetomo hingga mengalami trauma inhalasi atau saluran pernapasan dan multi organ failure, sehingga mengalami gangguan pada ginjal pasien.

"Kondisinya saat ini masih krisis dan saat ini masih dilakukan istilahnya demi demang yaitu pencucian luka pada pasien agar terhindar dari infeksi atau gangguan lainnya, serta dilakukan resusitasi cairan elektroniknya yang hilang, sehingga dibantu oleh alat bantu saluran pernafasan atau respirator," ujarnya.

Menurut dia, untuk menangani pasien, tim dokter melakukan operasi dengan membersihkan bagian luka bakar, kemudian setelah dilakukan pembersian bagian luka bakar, pasien akan dipindahkan ke ruang observasi intensif agar mendapat pengawasan dan perawatan khusus dari tim dokter.

Sebelumnya, diketahui sembilan pendaki di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menjadi korban kebakaran hutan, tujuh diantaranya meninggal serta dua pendaki lainnya mengalami luka bakar yang cukup serius.

Keduanya adalah Eko Nurhadi (45) dan Novi Dwi (14) warga Ngawi, sedangkan tujuh pendaki lainnya yang menjadi korban adalah Rita Septi Nurika (21) warga Paron, Ngawi; Nanang Setya Utma (16) warga Beran, Ngawi; Sumarwan warga Beran, Ngawi (ayah Nanang Setya Utama); Joko Prayitno (31) warga Kebun Jeruk, Jakarta; Kartini (28) warga Jakarta; dan Awang yang belum diketahui asalnya.

Diduga kuat, peristiwa terbakarnya hutan di lereng Gunung Lawu karena para korban terjebak kobaran api yang berasal dari kebakaran hutan di lereng dan puncak Gunung Lawu, tepatnya di antara pos 3 dan pos 4 jalur pendakian Cemoro Sewu. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015