![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jatim.antaranews.com/berita/166164/bupati-luncurkan-banyuwangi-bahagia-di-apel-terakhir&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2015/10/20151015Apel_Terakhir.jpg&description=Bupati Luncurkan "Banyuwangi Bahagia" di Apel Terakhir){kind=link}
Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, meluncurkan ikon baru, yakni "Banyuwangi Bahagia" pada apel terakhir sebelum melepas jabatannya pada 20 Oktober 2015.
Saat memimpin apel pada Kamis, Anas mengemukakan bahwa ikon baru itu merupakan akronim dari Banyuwangi berakhlak, sejahtera, guyub, indah dan aman.
"Pemilihan tagline ini didasarkan pada keinginan untuk menjadikan Banyuwangi ke depan lebih baik," katanya.
Ia menjelaskan bahwa kata berakhlak dimaknai sehebat apa pun kemajuan yang dicapai, tapi kalau tidak memiliki akhlak yang baik, maka kemajuan yang dicapai tidak ada artinya.
"Sejahtera, kalau kita hanya mengandalkan akhlak saja, tapi hidup kita tidak terurus, makan susah, juga tidak akan berdampak bagus," kata Bupati Anas.
Sementara guyub berarti rukun dan mengutamakan bekerja secara gotong royong. Indah artinya jangan sampai Banyuwangi yang kini bersih menjadi daerah yang kotor kembali. Adapun aman artinya kondusivitas Banyuwangi perlu dijaga sebagai destinasi wisata dan investasi.
Bupati Anas yang resmi akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2015 itu berpesan kepada seluruh pegawai negeri sipil yang hadir agar tetap menjaga produktivitas dalam bekerja.
"Meski nanti berada di masa transisi, pelayanan publik harus terus ditingkatkan. Kemarin kita sudah meletakkan fondasi agar Banyuwangi bisa bersaing dengan kabupaten/kota lain. Ternyata kita bisa membuktikan bahwa Banyuwangi mampu dan tidak kalah dengan kabupaten/ kota lain. Ini harus ditingkatkan dengan menambah kesolidan," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah indikator kesejahteraan dan ekonomi di Banyuwangi mengalami peningkatan. Angka kemiskinan yang pada 2010 mencapai 20,09 persen, pada 2014 turun menjadi 9,57 persen. Pendapatan per kapita penduduk yang pada 2010 Rp14,97 juta meningkat pada 2015 menjadi Rp33,7 juta per tahun.
Sementara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi juga meningkat dari yang Rp23,46 triliun pada 2010 menjadi Rp40,48 triliun pada 2015.
Pada apel itu seluruh PNS mengenakan seragam batik baru. Seragam batik berwarna hijau orange tersebut merupakan hasil karya desainer yang khusus dibuat dengan modifikasi berbagai motif batik Banyuwangi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Saat memimpin apel pada Kamis, Anas mengemukakan bahwa ikon baru itu merupakan akronim dari Banyuwangi berakhlak, sejahtera, guyub, indah dan aman.
"Pemilihan tagline ini didasarkan pada keinginan untuk menjadikan Banyuwangi ke depan lebih baik," katanya.
Ia menjelaskan bahwa kata berakhlak dimaknai sehebat apa pun kemajuan yang dicapai, tapi kalau tidak memiliki akhlak yang baik, maka kemajuan yang dicapai tidak ada artinya.
"Sejahtera, kalau kita hanya mengandalkan akhlak saja, tapi hidup kita tidak terurus, makan susah, juga tidak akan berdampak bagus," kata Bupati Anas.
Sementara guyub berarti rukun dan mengutamakan bekerja secara gotong royong. Indah artinya jangan sampai Banyuwangi yang kini bersih menjadi daerah yang kotor kembali. Adapun aman artinya kondusivitas Banyuwangi perlu dijaga sebagai destinasi wisata dan investasi.
Bupati Anas yang resmi akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2015 itu berpesan kepada seluruh pegawai negeri sipil yang hadir agar tetap menjaga produktivitas dalam bekerja.
"Meski nanti berada di masa transisi, pelayanan publik harus terus ditingkatkan. Kemarin kita sudah meletakkan fondasi agar Banyuwangi bisa bersaing dengan kabupaten/kota lain. Ternyata kita bisa membuktikan bahwa Banyuwangi mampu dan tidak kalah dengan kabupaten/ kota lain. Ini harus ditingkatkan dengan menambah kesolidan," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah indikator kesejahteraan dan ekonomi di Banyuwangi mengalami peningkatan. Angka kemiskinan yang pada 2010 mencapai 20,09 persen, pada 2014 turun menjadi 9,57 persen. Pendapatan per kapita penduduk yang pada 2010 Rp14,97 juta meningkat pada 2015 menjadi Rp33,7 juta per tahun.
Sementara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi juga meningkat dari yang Rp23,46 triliun pada 2010 menjadi Rp40,48 triliun pada 2015.
Pada apel itu seluruh PNS mengenakan seragam batik baru. Seragam batik berwarna hijau orange tersebut merupakan hasil karya desainer yang khusus dibuat dengan modifikasi berbagai motif batik Banyuwangi. (*)
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015