Gresik, (Antara Jatim) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur turut membantu meneliti keberadaan sandal bertuliskan/berlafadz "Allah" yang meresahkan masyarakat di provinsi itu.
Penasehat MUI Gresik KH Nur Muhammad, Selasa, mengaku telah memanggil sejumlah anggota MUI yang ahli di bidang kaligrafi arab dan tulisan arab untuk meneliti beberapa sudut tulisan sandal yang diduga melecehkan umat Islam tersebut.
"Kami sudah mengambil tindakan dengan meminta sejumlah anggota MUI untuk meneliti tulisan di sandal, dan kesimpulannya masih mendalami "khod" atau setiap sudut lafal apa benar bertuliskan Allah atau hanya mirip," kata Nur Muhammad ditemui di Kantor Polres Gresik.
Untuk itu, MUI Gresik mengimbau agar masyarakat khususnya umat Islam di Jawa Timur agar tidak mudah terpancing dengan adanya isu Suku, Ras dan Agama (SARA) yang dimunculkan melalui keberadaan sandal bertuliskan Allah SWT.
"Untuk masalah pidana kasus dan polemik ini kita serahkan kepada pihak berwajib, dan apakah ada kesengajaan atau tidak, pihak MUI sepenuhnya menyerahkan kepada kepolisian," katanya.
Sebelumnya, dari pengakuan pemilik perusahaan, Mr Lou Hwa tidak mengetahui jika produksi sandalnya ada lafadz Allah dan menyebabkan polemik di masyarakat, khususnya di Jawa Timur karena alat produksi sandal didatangkan dari Tiongkok.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Penasehat MUI Gresik KH Nur Muhammad, Selasa, mengaku telah memanggil sejumlah anggota MUI yang ahli di bidang kaligrafi arab dan tulisan arab untuk meneliti beberapa sudut tulisan sandal yang diduga melecehkan umat Islam tersebut.
"Kami sudah mengambil tindakan dengan meminta sejumlah anggota MUI untuk meneliti tulisan di sandal, dan kesimpulannya masih mendalami "khod" atau setiap sudut lafal apa benar bertuliskan Allah atau hanya mirip," kata Nur Muhammad ditemui di Kantor Polres Gresik.
Untuk itu, MUI Gresik mengimbau agar masyarakat khususnya umat Islam di Jawa Timur agar tidak mudah terpancing dengan adanya isu Suku, Ras dan Agama (SARA) yang dimunculkan melalui keberadaan sandal bertuliskan Allah SWT.
"Untuk masalah pidana kasus dan polemik ini kita serahkan kepada pihak berwajib, dan apakah ada kesengajaan atau tidak, pihak MUI sepenuhnya menyerahkan kepada kepolisian," katanya.
Sebelumnya, dari pengakuan pemilik perusahaan, Mr Lou Hwa tidak mengetahui jika produksi sandalnya ada lafadz Allah dan menyebabkan polemik di masyarakat, khususnya di Jawa Timur karena alat produksi sandal didatangkan dari Tiongkok.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015