Ponorogo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa menggelar tradisi kirab pusaka lintas sejarah dalam rangka memperingati proses perpindahan pusat pemerintahan daerah setempat dari kota lama kota tengah, yang terjadi pada era Kerajaan Mataram Islam.
    
Ritual tahunan yang digelar setiap menjelang tahun baru Islam itu menjadi tradisi yang selalu ditunggu-tunggu oleh ribuan masyarakat setempat maupun wisatawan dari berbagai daerah.
    
Akses jalan di pusat kota Ponorogo, mulai dari makam adipati Bathara Katong di Desa Setono, Kecamatan Jenangan hingga pusat Kita Ponorogo sejauh sekitar lima kilometer yang menjadi rute kirab harus ditutup total oleh petugas.
    
Hal itu dilakukan lantaran puluhan ribu warga dan pengunjung dari berbagai penjuru daerah berjejal memenuhi sepanjang jalur kirab yang menjadi simbol perpindahan pusat pemerintahan semasa kepemimpinan Adipati Ponorogo I, yang berkuasa sekitar tahun 1486 Masehi.
    
"Kirab pusaka menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati pergantian Tahun Baru Islam atau Gerebek Suro sekaligus napak tilas sejarah perpindahan pusat pemerintahan saat Ponorogo di bawah kekuasaan Raden Katong atau Bathara Katong," terang Kasubbag Humas Pemkab Ponorogo, Setyo Budiyono.
    
Ia menjelaskan, prosesi kirab dimulai dengan seremoni penyerahan tiga tombak pusaka daerah yang tersimpan di kompleks pemakaman Bathara Katong di Desa Setono, Kecamatan Jenangan.
    
Setelah penyerahan, prosesi dilanjutkan dengan kirab pusaka yang diiringi puluhan pejabat dan tokoh masyarakat berpakaian adat Jawa menuju pusat acara jamasan di alun-alun Ponorogo.
    
Tampak hadir dalam rangkaian prosesi kirab pusaka itu finalis Putri Indonesia atau Putri Persahabatan 2015, Lestari Adelia Putri.
    
Bersama jajaran Forpimda Ponorogo dan jajaran pejabat daerah Ponorogo, Adelia diarak menggunakan kereta kuda hingga sesampainya di alun-alun kota atau depan Pemda Ponorogo.
    
Ritual jamasan yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB itu kemudian ditutup dengan ritual jamasan ketiga tombak pusaka oleh Pj Bupati Ponorogo Maskur dan diakhiri dengan purak tumpengan di depan panggung acara.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015