Banyuwangi (Antara Jatim) - Kodim 0825 Banyuwangi, Jawa Timur, masuk empat besar untuk nomine kodim utama dalam lomba pembinaan reritorial (binter) 2014-2015 se-Indonesia.
     
"Kodim Banyuwangi masuk empat besar karena berperan aktif ikut membantu masyarakat. Di antaranya, membantu program pavingisasi, pengamanan distribusi pupuk bersubsidi dan penghijauan dan membantu tugas aparat kepolisian memberantas tindak kriminal," kata ketua tim penilai Brigjen TNI Nono Suharsono dalam keterangan tertulis yang diterima di Banyuwangi, Jumat.
     
Ia menjelaskan bahwa penilaian lomba dimulai sejak Mei 2015. Kedatangannya ke Banyuwangi untuk meninjau kondisi yang sesungguhnya dengan berkeliling ke Kabupaten Banyuwangi.
     
"Sepulang dari sini nanti, hasilnya akan saya paparkan di hadapan pimpinan TNI Angkatan Darat (AD) di Jakarta untuk menentukan siapa yang akan menjadi urutan satu hingga empat," katanya.
     
Selain Kodim 0825 Banyuwangi, tiga kodim yang masuk nomine adalah Kodim Lampung Tengah (Lampung), Sukoharjo (Jawa Tengah) dan Kodim Bandung (Jawa Barat). Dari keempat itu akan dinilai lagi kodim mana yang akan menjadi juara lomba. "Mudah-mudahan Kodim 0825 Banyuwangi bisa masuk  tiga besar," ujar Nonor.
     
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapreasiasi masuknya Kodim 0825 Banyuwangi dalam empat besar untuk kodim utama se-Indonesia.
     
"Ini menunjukkan sinergitas yang dijalin antara TNI/Polri ke bawah benar-benar jalan di Banyuwangi. Sebagus apapun program pemerintah daerah, jika tidak di dukung TNI tidak akan berhasil," katanya.
     
Ia mengaku turut bangga atas prestasi Kodim Banyuwangi di tingkat nasional. Ia berharap prestasi itu akan menjadi cambuk untuk terus bersinergi menyejahterakan rakyat.
     
Di Banyuwangi sejak tahun 2011 ada program sinergi tiga pilar. Program yang digelar tiap tiga bulan sekali ini, merupakan pertemuan sinergitas tiga pilar, yakni TNI, Polri dan pemerintah.
     
Dalam praktiknya, sinergitas tiga pilar itu mempertemukan TNI/Polri, bintara pembina desa (babinsa), badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) dan kepala desa atau lurah.
     
Menurut Bupati, dari program itu telah banyak menghasilkan dampak positif bagi daerah, di antaranya tingkat keamanan kondusif, kemiskinan menurun, pembangunan insfrastruktur merata.
     
"Begitu juga dengan dampak ekonmi yang juga terus tumbuh. Seperti pendapatan per kapita terus naik dan Banyuwangi menjadi salah satu daerah pusat pertumbuhan baru di Jawa Timur," ujarnya. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015