Kairo (Antara) - Penyelundupan tenaga kerja wanita (TKW) secara ilegal ke Libya terus berlangsung kendati negari Arab di Afrika Utara itu masih dilanda Konflik berdarah.

KBRI Tripoli pada Kamis, kembali memulangkan enam TKW bermasalah ke Indonesia, kata Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Tripoli, Bambang Priya Hutama, kepada Antara Kairo.

Sejak Januari lalu, KBRI telah memulangkan 26 TKW bermasalah serupa melalui Tunisia.

KBRI Tripoli sendiri hingga saat ini masih dipindahkan kota Djerba, Tunisia, akibat stabilitas keamanan yang sangat tidak kondusif di Libya.

Enam TKW tersebut dievakuasi ke Djerba dari Tripoli, ibu kota Libya, pada 27 September 2015 dan dipulangkan ke Indonesia melalui Tunis.

Para TKI dimaksud adalah Subairi Masrin Ahmad, Lia Muliawati Suhlin, Rasti, Endang Danurjah, Ade Ahmad bin Ardi Danu, dan Soekma Sila Wardhana.

Latar belakang mereka bekerja di Libya, yaitu Subairi, Lia, Rasti dan Endang tiba di Tripoli pada Juni 2014 menjelang pecahnya perang saudara di Libya.

Mereka bekerja pada satu keluarga di Zintan. Sedangkan Ade dan Soekma baru tiba di Tripoli, Libya, pada Agustus 2015.

Keduanya bekerja di arena rekreasi anak-anak di Tripoli, namun kemudian memutuskan kabur karena merasa tidak aman dan kondisi kerja tidak sesuai kontrak.

"Mereka merupakan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dilakukan oleh para agen ilegal di Indonesia," ujar Bambang Priya Hutama.(*)

Pewarta: Munawar S Makyanie

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015