Gresik (Antara Jatim) - Masih terasa gegap gempita masyarakat Gresik akan kebanggaan "soft opening" Gelora Joko Samudro (GJS) pada 22 September 2015 belum berakhir sampai seminggu ini.
 
Gema itu masih ada, terngiang di telinga para kaum muda, para pecinta olah raga, tertanam di dalam hati para kaum tua penikmat bola yang sudah menggantungkan harapan pada kemegaahan Gelora Joko Samudro. Kebanggaan itu seakan belum sirna, sampai kini. Sampai detik ini foto-foto GJS tampak menghiasi dan melatarbelakangi semua aksi masyarakat Gresik yang diunggah ke media sosial.   
 
Kendati kemegahan GJS sudah diakui dan menjadi kebanggaan masyarakat Gresik. Namun pada hari Minggu, 27 September 2015, penggagas GJS dan yang telah besusah payah mewujudkanya tersebut sudah berakhir masa baktinya.

Masih terasa saat peletakan batu pertama pada 15 Mei 2013. Lahan GJS yang berlokasi di perbukitan Lengis tampak masih seperti lahan kumuh yang tak terurus. Hanya dalam waktu dua tahun lebih, GJS telah berdiri megah di lokasi ini.

Meski di mata masyarakat Gresik, GJS tampak megah. Namun bagi seorang Sambari yang memang seorang perfeksionis, menyatakan pembangunan stadion tersebut belum sempurna. "Keadaan sekarang ini masih tahap satu dengan anggaran sebesar Rp270 miliar. Ada tahap selanjutnya yang akan membikin stadion ini sempurna dan berkaliber international," katanya pada suatu kesempatan.

Untuk membuat Gresik lebih baik, tak hanya GJS yang telah dibangun. Selama lima tahun masa masa kepemimpinan Sambari-Qosim dalam periode pertama ini. Telah banyak pembangunan yang berdiri, diantaranya selain Gelora Joko Samudro (GJS) masih ada Pelabuhan International, Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), baik tahap I maupun tahap II. Bendung Gerak Sembayat, Gedung Serbaguna di Sidayu dan beberapa wilayah yang lain.

Pembangunan Rumah Sakit Ibnu Sina sejumlah lima lantai yang sudah mendekati penyelesaian. Pembangunan dua jalan tembus yaitu Jalan Siti Fatimah Binti Maimun dan Jalan Puteri Cempo, yaitu jalan tembus (Kalitutup) dari Jalan  RE Martadinata sampai ke Jalan Samanhudi Gresik. Peningkatan infrastruktur jalan tembus antara Desa Surowiti Kecamatan Panceng sampai ke wilayah Kecamatan Dukun.

Sedangkan di Pulau Bawean, yaitu peningkatan kwalitas kelistrikan dan saat ini bisa hidup 24 jam nonstop. Pembangunan Rumah Sakit Umar Mas'ud tipe D di Kecamatan Sangkapura, Pembangunan Jalan lingkar di Pulau Bawean. Serta pembangunan Lapangan terbang perintis yang siap beroperasi pada Desember 2015 yang terletak di Desa Tanjungori Kecamatan Tambak Pulau Bawean.

"Untuk Lapangan terbang perintis di Pulau Bawean dipastikan akan segera beroperasi. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat berkunjung ke Pulau Bawean pada Rabu pekan lalu. Bahkan Menhub Ignasius Jonan yang naik pesawat khusus, mendarat dengan mulus di Lapter tersebut," ungkap Kabag Humas Suyono.

Banyak sekali pembangunan yang telah dilaksanakan dalam lima tahun terakhir. Pada saat-saat terakhir, Bupati dan Wabup sering menyampaikan, masih banyak yang harus dikerjakan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Gresik. Bahkan saat berpamitan di seluruh Kades di Gresik pada Jumat lalu, Sambari telah menyusun buku memori.
 
Buku memori ini menurut Sambari akan disampaikan pada Penjabat Bupati yang akan menggantinya. Bupati juga berjanji akan memberikan buku memori ini kepada para Kades dan Lurah sebagai ujung tombak pemerintahan di tingkat bawah untuk menjaga dan melaksanakan program tersebut. serta beberapa program yang belum dilaksanakan.

Disadari betapa pentingnya program yang sudah dicanangkan dan dilaksanakan Sambari-Qosim agar terus berkelanjutan. Hal ini pernah disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Jonathan Yudianto saat pembukaan Musrenbang pada 25 Maret 2015. Saat itu Sambari meminta agar Penjabat Bupati Gresik tidak mengurangi program pembangunan yang sudah diputuskan bersama melalui Musrenbang ini.

"Biarpun beda pimpinan tapi pembangunan harus terus berjalan," ujar Sambari, yang meminta agar pesan ini disampaikan kepada Gubernur Jatim, saat serah terima jabatan di ruang Mandala Bakti Praja

Kantor Bupati Gresik (28/9).  

Alhasil, kepemimpinan Sambari-Qosim telah berakhir. Pada Senin (28/9) lalu telah diserahterimakan kepada Dr. H. Akmal Boedianto. Semoga keinginan besar Sambari-Qosim tetap terjaga dan dilanjutkan oleh pemimpin yang menggantinya, sehingga kesejahteraan masyarakat Gresik semakin nyata, kebanggaan masyarakat Gresik kepada Gelora Joko Samudro tetap berlanjut setelah "soft opening" pada pekan lalu.

Akhirnya, Sambari-Qosim menyampaikan terima kasih serta memohon maaf atas sesuatu yang kurang berkenan dalam lubuk hati serta beberapa keinginan yang belum terpenuhi. (*/adv)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015