Kediri (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri, Jawa Timur, berencana menambah sejumlah fasilitas di lokasi wisata Gua Selomangleng, yang ada di Kecamatan Mojoroto, kota tersebut, guna menarik wisatawan.

"Kami sudah ajukan untuk penambahan fasilitas di lokasi wisata ini, dengan harapan nantinya bisa lebih meningkatkan kunjungan wisatawan," kata Kepala Seksi Objek Wisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri Agus di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, sejumlah fasilitas yang akan ditambah adalah tempat permainan baru untuk anak-anak. Hal itu menjadi prioritas, sebab di lokasi ini ingin diciptakan tempat wisata yang ramah dengan anak-anak.

Saat ini, sejumlah fasilitas yang sudah ada seperti kolam renang, "flying fox", komedi putar, sampai kereta kelinci. Selain wisata hiburan, di tempat tersebut juga terdapat wisata edukasi, yaitu berupa situs Gua Selomangleng, maupun museum. Di museum juga terdapat banyak arca seperti Dewa Siva yang merupakan dewa tertinggi Trimurti yang dianggap sebagai dewa perusak.

Selain itu, di museum juga terdapat arca Dewa Vishnu, yang merupakan dewa pemelihara. Ada juga Ardhanari yang merupakan lambang persatuan antara Dewa Siwa dengan istrinya Parvati. Ada juga Parvati, yang merupakan cakti Dewa Siva atau ibu dari Ganesha.

Agus mengatakan, perbaikan harus dilakukan di tempat wisata ini, terutama dengan menambah fasilitas permainan anak-anak. Di Kota Kediri sudah banyak sekali alternatif pilihan wisata, sehingga jika dibiarkan tidak ada perubahan, jumlah kunjungan wisatawan tidak akan ada kemajuan.

Ia mengatakan, jumlah kunjungan di lokasi wisata ini sampai pertengahan September 2015 mencapai 35.687 pengunjung untuk dewasa, dan 24.719 untuk pengunjung anak-anak.

Harga tiket, kata dia, sampai saat ini juga belum ada perubahan, dimana untuk dewasa harga tiketnya adalah Rp2.000 per orang, dan untuk tiket anak Rp1.000 per orang. Sementara itu, saat ada acara harga tiketnya berubah, yaitu dewasa Rp4.000 dan anak-anak Rp2.000 per anak.

Ia mengatakan, harga tiket tersebut memang sangat terjangkau, padahal dinas juga menetapkan target pendapatan yang harus diberikan sebagai pendapatan daerah. Rencananya, dinas akan mengajukan revisi untuk menaikkan harga tiket.

Pada 2015, dinas menetapkan target pendapatan sampai Rp710 juta. Targetan ini naik jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp600 juta pada 2014. Walaupun cukup tinggi, saat ini dinas sudah mendapatkan pemasukan lebih dari 50 persen, sehingga optimistis target itu bisa terealisasi.

"Revisi sudah diajukan, namun sampai sekarang belum ada kabar," kata Agus.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015