Gresik, (Antara Jatim) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengandeng sejumlah tenaga konstruksi atau tukang di beberapa wilayah untuk mempertahankan pasar semen atau "market share" produk Semen Indonesia, salah satunya dengan menggelar arisan antartukang.

Kepala Depertemen Penjualan Semen Indonesia Bambang Djoko, Kamis mengatakan program arisan komunitas antartukang sebagai wujud apresiasi terhadap loyalitas pekerja konstruksi yang selama ini menggunakan produk Semen Gresik.

"Langkah ini sengaja kami lakukan sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan "market share" nasional sekaligus menjaga loyalitas pelanggan yang diwakili oleh pekerja konstruksi," ucap Bambang, di Gresik.

Dikatakannya, secara nasional produk Semen Indonesia masih menjadi pimpinan pasar semen di Indonesia, dengan menguasai 44 persen pasar industri semen nasional.

Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas pangsa pasar semen perlu menjaga loyalitas para pekerja konstruksi, termasuk dengan menyelenggarakan pemberian apresiasi seperti arisan antartukan agar mampu menjamin kontiniutas bisnis perusahaan.

"Hubungan atau relasi yang terjalin baik dengan tenaga konstruksi memberi kontribusi signifikan dalam penjualan Semen Indonesia," ucapnya.

Bambang menjelaskan, pekerja konstruksi atau tukang menjadi bagian penting bagi perusahaan, sebab mereka menjadi ujung tombak penjualan produk Semen Gresik, karena mereka merupakan pengguna langsung semen sehingga sangat menentukan kinerja perusahaan.

"Mereka memainkan peran sebagai pemberi pengaruh bagi pengguna jasa dalam berbelanja semen," katanya.

Sementara dalam kegiatan arisan antartukang, Bambang mengaku Semen Indonesia membagikan sebanyak 184 hadiah berupa alat elektronik, "molen mixer", gerobak sorong, bor, motor hingga paket umroh.

Selain memberi apresiasi melalui program arisan antartukang, Bambang mengaku Semen Indonesia juga terus berupaya meningkatkan kompetensi tenaga konstruksi melalui pelatihan dan sertifikasi tenaga konstruksi.

Kegiatan tersebut telah dilakukan perusahaan sejak tahun 2007, dan tahun 2015 kegiatan itu telah dilakukan di lima kota yakni Banyuwangi, Surabaya, Pontianak, Gresik, dan Rembang.

"Sebanyak 700 pekerja konstruksi mengikuti pelatihan dan sertifikasi di lima kota tersebut. Hingga saat ini lebih dari 5.500 tenaga konstruksi binaan perusahaan telah tersertifikasi," katanya. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015