Anaheim (Antara) - Warga muslim Amerika Serikat tengah mengkhawatirkan gelombang baru Islamofobia yang dipicu pernyataan dua kandidat presiden paling populer Partai Republik, Donald Trump dan Ben Carson.

Di sebuah kompleks masjid dan sekolah Institute Islam Orange County, California, ketegangan semakin nampak sejak sekelompok pria kulit putih meneriaki sejumlah ibu dan anaknya pada peringatan serangan 11 September 2001. Para pria itu menyebut muslim pengecut yang tidak cocok hidup di AS.

Banyak di antara 2,8 juta muslim di AS yang khawatir ketegangan seperti itu akan makin memburuk menjelang Pemilu Presiden 2016.

"Adalah persoalan besar saat seorang yang mencalonkan diri menjadi presiden sampai mengeluarkan pernyataan itu," kata Zuhair Shaath menanggapi pidato Ben Carson bahwa muslim tidak bisa menjadi presiden Amerika Serikat.

Tim kampanye Carson sendiri langsung melakukan klarifikasi dan menegaskan sang calon presiden tidak ingin melarang muslim  menjadi pemimpin tertinggi di Washington.

Berdasarkan sejumlah jajak pendapat, Carson saat ini berada di urutan kedua untuk pencalonan presiden dari Partai Republik setelah Donald Trump yang juga dikritik karena diam saat pendukungnya mengatakan Presiden Barack Obama adalah seorang muslim.

Trump sendiri bersikukuh tidak punya kewajiban mengoreksi pendukungnya dan bahwa "persoalan yang lebih besar adalah Obama karena tengah melancarkan perang terhadap warga Kristen yang kebebasannya dalam menjalankan agama terancam."

Komentar kedua kandidat Partai Republik itu kebetulan hampir berbarengan dengan ditangkapnya seorang bocah muslim usia 14 tahun, Ahmed Mohamed, di Texas setelah membawa jam tangan buatan sendiri ke sekolah yang dikira bom.

Penangkapan Ahmed kemudian memicu kontroversi mengenai tindakan pihak sekolah yang dinilai rasis.

Mengenai persoalan presiden, direktur lembaga hubungan Amerika dan Islam Nihad Awad, mendesak Carson "mundur dari pencalonan presiden karena pandangannya yang tidak konsisten dengan Konstitusi Amerika Serikat.

Persoalan agama memang masih menjadi pertimbangan utama sebagian warga Amerika Serikat dalam memilih presiden.

Menurut Aicha Fokar, pernyataan Carson "membuat pemuda muslim takut menyatakan bangga terhadap keimanannya sendiri. Semua calon presiden hanya ingin mendapatkan banyak suara tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi kami."

Selain di Orange County, ketegangan antimuslim juga terjadi di Detroit, Sterling Heights di mana pejabat di kota ini pernah menolak permintaan izin pembangunan masjid di tengah pemukiman warga.

Sementara di Kentucky, sekelompok pelaku vandalisme menuliskan kata-kata bernada kebencian kepada muslim, demikian Reuters. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015