Trenggalek, (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu, menggelar debat calon bupati dan wakil bupati setempat bertema "Relevansi Visi-Misi Calon dengan Problematika Trenggalek serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
Wartawan Antara di Trenggalek melaporkan forum debat calon bupati dan wakil bupati atau yang dikenal istilah debat publik yang digelar di Balai Benih Ikan milik Dinas Perikanan dan Kelautan Trenggalek itu berlangsung seru.
Kendati jumlah pendukung masing-masing calon dibatasi, yel-yel dukungan berulang kali terdengar dari forum penonton setiap kali para kandidat menyampaikan pandangan maupun memaparkan visi-misinya.
Forum debat semakin menarik saat kedua kubu yang saling bersaing saling "menyerang" visi-misi lawan politiknya, baik secara langsung maupun melalui sentilan bernada seloroh maupun pujian.
"Dalam forum debat publik ini KPU sengaja tidak menghadirkan panelis agar para kandidat bisa saling mengkritisi ataupun adu visi-misi dengan dipandu moderator," terang Ketua KPU Trenggalek, Suripto.
Ia menjelaskan, debat publik merupakan salah satu tahapan pilkada yang harus dilalui oleh masing-masing calon.
Melalui forum debat publik yang mengeksplorasi visi-misi masing-masing kandidat, diharapkan kedua kubu yang terdaftar sebagai pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Trenggalek bisa menjelaskan rumusan konsep pembangunan yang ditawarkan dengan menyesuaikan aneka persoalan dan dinamika sosial, politik, ekonomi, hankam, maupun kebudayaan yang ada di daerah tersebut.
Oleh karenanya, lanjut dia, diharapkan konsep pembangunan yang dirangkum dalam visi-misi harus senafas dengan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) yang telah disusun pemerintah daerah.
"Rencananya, tahap debat publik seperti ini akan dilakukan tiga kali dengan tema beragam. Kami berharap melalui forum debat publik seperti ini bisa membantu masyarakat pemilih untuk mengukur kapasitas calon, serta menilai visi-misinya sebagai referensi rasional dalam memilih saat pilkada 9 Desember (2015) mendatang," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Calon Bupati Kholiq maupun Emil Elestianto Dardak mengaku cukup puas dengan pelaksanaan acara debat publik yang digelar KPU.
Melalui forum tersebut, Kholiq mengaku sudah menyampaikan konsep kerja yang ditawarkan kepada masyarakat dimana ia lebih mengedepankan soal pembangunan akhlak, kesehatan masyarakat sebagai program layanan dasar, pendidikan serta pendidikan.
Sementara Emil tak hanya bicara soal pembangunan kualitas SDM, kesehatan dan pendidikan sebagai program layanan dasar, tetapi juga memperluas wawasan dengan bicara soal pengembangan perekonomian, budaya, dan sektor pariwisata dalam konteks kawasan lintasdaerah bersama kabupaten/kota di sekitar Trenggalek.
Sesuai jadwal, Pilkada Trenggalek digelar serentak bersama 18 kabupaten/kota se-Jatim atau 265 kabupaten/kota se-Indonesia pada 9 Desember 2015.
Ada dua pasangan kandidat yang resmi maju dalam bursa Pilkada Trenggalek, yakni pasangan petahana Kholiq-Priyo Handoko yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa, serta pasangan suami artis Arumi Bachsin, Emil Elestianto Dardak dan Mochammad Nur Arifin yang diusung koalisi lima parpol Demokrat, Golkar, Gerindra, PAN, dan PDIP.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Wartawan Antara di Trenggalek melaporkan forum debat calon bupati dan wakil bupati atau yang dikenal istilah debat publik yang digelar di Balai Benih Ikan milik Dinas Perikanan dan Kelautan Trenggalek itu berlangsung seru.
Kendati jumlah pendukung masing-masing calon dibatasi, yel-yel dukungan berulang kali terdengar dari forum penonton setiap kali para kandidat menyampaikan pandangan maupun memaparkan visi-misinya.
Forum debat semakin menarik saat kedua kubu yang saling bersaing saling "menyerang" visi-misi lawan politiknya, baik secara langsung maupun melalui sentilan bernada seloroh maupun pujian.
"Dalam forum debat publik ini KPU sengaja tidak menghadirkan panelis agar para kandidat bisa saling mengkritisi ataupun adu visi-misi dengan dipandu moderator," terang Ketua KPU Trenggalek, Suripto.
Ia menjelaskan, debat publik merupakan salah satu tahapan pilkada yang harus dilalui oleh masing-masing calon.
Melalui forum debat publik yang mengeksplorasi visi-misi masing-masing kandidat, diharapkan kedua kubu yang terdaftar sebagai pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Trenggalek bisa menjelaskan rumusan konsep pembangunan yang ditawarkan dengan menyesuaikan aneka persoalan dan dinamika sosial, politik, ekonomi, hankam, maupun kebudayaan yang ada di daerah tersebut.
Oleh karenanya, lanjut dia, diharapkan konsep pembangunan yang dirangkum dalam visi-misi harus senafas dengan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) yang telah disusun pemerintah daerah.
"Rencananya, tahap debat publik seperti ini akan dilakukan tiga kali dengan tema beragam. Kami berharap melalui forum debat publik seperti ini bisa membantu masyarakat pemilih untuk mengukur kapasitas calon, serta menilai visi-misinya sebagai referensi rasional dalam memilih saat pilkada 9 Desember (2015) mendatang," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Calon Bupati Kholiq maupun Emil Elestianto Dardak mengaku cukup puas dengan pelaksanaan acara debat publik yang digelar KPU.
Melalui forum tersebut, Kholiq mengaku sudah menyampaikan konsep kerja yang ditawarkan kepada masyarakat dimana ia lebih mengedepankan soal pembangunan akhlak, kesehatan masyarakat sebagai program layanan dasar, pendidikan serta pendidikan.
Sementara Emil tak hanya bicara soal pembangunan kualitas SDM, kesehatan dan pendidikan sebagai program layanan dasar, tetapi juga memperluas wawasan dengan bicara soal pengembangan perekonomian, budaya, dan sektor pariwisata dalam konteks kawasan lintasdaerah bersama kabupaten/kota di sekitar Trenggalek.
Sesuai jadwal, Pilkada Trenggalek digelar serentak bersama 18 kabupaten/kota se-Jatim atau 265 kabupaten/kota se-Indonesia pada 9 Desember 2015.
Ada dua pasangan kandidat yang resmi maju dalam bursa Pilkada Trenggalek, yakni pasangan petahana Kholiq-Priyo Handoko yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa, serta pasangan suami artis Arumi Bachsin, Emil Elestianto Dardak dan Mochammad Nur Arifin yang diusung koalisi lima parpol Demokrat, Golkar, Gerindra, PAN, dan PDIP.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015