Bojonegoro (Antara Jatim) - Tari Yosakoi asal Jepang yang akan dibawakan 76 siswa SMPN II Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi pembuka untuk menyambut pengunjung Festival Bengawan di Bendung Gerak di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, 20 Oktober 2015.
    
Ketua Panitia Kelompok Kerja Festival Bengawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Wahyu Subakdiono, di Bojonegoro, Jumat, mengatakan, tari Yosakoi merupakan satu rangkaian dengan tari Kayangan Api, Andong Sari dan Samin dalam menyambut tamu Festival Bengawan.
    
Tamu yang diundang dalam pembukaan Festival Bengawan, jelasnya, Bupati Bojonegoro Suyoto, dengan jajarannya, juga berbagai pihak lainnya, termasuk sejumlah warga negara asing yang ada di Bojonegoro.
    
"Ada sejumlah warga negara Amerika Serikat, yang mengajar di sejumlah lembaga pendidikan, yang memperoleh undangan, juga akan menghadiri pembukaan Festival Bengawan," ucapnya.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan jumlah personel yang terlibat dalam menyambut tamu Festival Bengawan sebanyak 175 penari, selain akan membawakan tari Yosakoi, juga tari khas daerah setempat yaitu tari Kayangan Api, Andong Sari dan Samin.
    
"Durasi tari Yosakoi selama empat menit. Ditambah dengan konfigurasi tari Kayangan Api, Andong Sari dan Samin, maka durasi tari menyambut tamu menjadi 10 menit," jelas pelatih tari Sudarko.
    
"Tari-tarian konfigurasi tersebut, mengambarkan kisah kedatangan tentara Jepang ke Bojonegoro, yang akhirnya berhasil ditaklukkan dengan kearifan budaya lokal," ucap panitia Festival Bengawan lainnya Ramon Pareno, menambahkan.
    
Menurut Sudarko, sebanyak 76 penari yang akan membawakan tari Yosakoi akan mengenakan pakaian adat Jepang Kimono. Di antaranya, empat penari dari siswa SMPN 2, yang akan mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang.
    
"Yang jelas kami siap menyelenggaran rangkaian berbagai kegiatan Festival Bengawan yang kedua kalinya ini," kata Wahyu, menegaskan.
    
Sesuai jadwal, berbagai kegiatan Festival Bengawan, antara lain, Festival Belimbing, perahu hias, festival lampion apung "damar kurung", lomba renang menyeberang Bengawan Solo, menangkap bebek, dan festival layang-layang.
    
"Harapan kami Festival Bengawan akan mampu menarik wisatan domestik (wisdom) dan wisatawan manca negara (wisman)," jelas Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, menegaskan.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015