Lumajang (Antara Jatim) - Kebakaran hutan di lereng Gunung Lemongan  yang memiliki ketinggian 1.668 meter dari permukaan laut di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, sudah padam.

"Alhamdulillah titik-titik api sudah padam karena embun semalam, namun masih ada sisa-sisa bara api sedikit," kata Koordinator LSM Laskar Hijau A'ak Abdullah Al-Kudus di Lumajang.

Hutan lindung di lereng Gunung Lemongan terbakar dengan enam titik api yang menyebabkan luas lahan terbakar mencapai 400 hektare pada Rabu (16/9) dan diduga akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab terkait dengan pembukaan lahan baru.

Sejumlah pihak yakni Perhutani, tim SAR, sukarelawan LSM Laskar Hijau dan aktivis pecinta lingkungan bergotong-royong berusaha memadamkan kobaran api dengan cara tradisional yakni "gebyok" dan memutus kobaran api dengan alat seadanya hingga Rabu (16/9) petang.

"Hari ini para relawan Laskar Hijau memantau sisa-sisa api di lereng gunung yang memiliki ketinggian 1.668 mpdl itu sambil mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran lagi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, relawan Laskar Hijau juga melakukan pendataan dan mengevaluasi tanaman masih selamat yang masih mungkin untuk hidup pascakebakaran yang menghanguskan padang savana Gunung Lemongan itu.

"Kami juga akan merancang rencana rehabilitasi hutan lindung yang terbakar untuk musim tanam yang akan datang. Mudah-mudahan tidak terjadi kebakaran lagi," ujarnya.

A'ak mengaku belum tahu pasti penyebab kebakaran hutan lindung yang didominasi oleh padang savana tersebut, namun dugaan sementara karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.

"Ada dugaan memang sengaja dibakar untuk pembukaan lahan, padahal tahun lalu kami sudah menanami dengan sejumlah tanaman bambu dan buah-buahan di lokasi terbakarnya hutan lindung itu," paparnya.

Ia berharap aparat penegak hukum menindak tegas pelaku yang tertangkap tangan melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan lindung di Gunung Lemongan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015