Tulungagung (Antara Jatim) - Ribuan warga beramai-ramai mencari ikan dalam tradisi "pladu"  di aliran Sungai Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang sedang dikeringkan dengan cara digelontor melalui pintu cekdam setempat, Rabu.


Pladu atau penggelontoran air sungai tersebut sengaja dilakukan oleh pihak pengelola irigasi guna membatasi pasikan air ke sawah-sawah penduduk yang sedang memasuki masa peralihan varietas tanaman, dari padi ke palawija.

"Kegiatan penggelontoran ini dilakukan untuk mengurani suplai air ke sawah-sawah, karena ini sudah masuk peralihan masa tanam dari padi ke palawija," kata Kepala UPT Dinas Pengairan Kabupaten Tulungagung, Bambang Sugiyanto di Tulungagung.

Penggelontoran air Sungai Boyolangu dilakukan dengan membuka pintu air cekdam proyek irigasi saluran pembuang induk Kalidawir.

Selain membatasi pasokan air ke area persawahan warga, lanjut Bambang, penggelontoran dimaksudkan untuk membuang sedimen lumpur yang ada di sepanjang aliran sungai.

Aktivitas pembuangan air yang diikuti terbawanya sedimen lumpur itulah yang kemudian menyebabkan spesies ikan serta aneka biota sungai mabuk, sehingga menjadi sasaran perburuan warga.

"Selain permintaan dari para petani, pembukaan pintu air ini betujuan untuk mengurangi sedimen atau endapan lumpur yang sudah semakin meninggi antara lima hingga enam meter," jelas Bambang.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, aktivitas pladu mendapat sambutan antusias dari warga.

Ribuan orang dari sekitar sungai maupun berbagai pelosok daerah datang untuk berburu ikan yang mabuk atau menggelepar di dasar sungai yang mulai menyusut.

Pemburu ikan menggunakan berbagai peralatan tangkap sederhana, seperti jaring pancing, kain, strom ikan, hingga menggunakan tangan biasa.

Bambang menambahkan, pembukaan pintu air ini juga untuk pengontrolan kondisi pintu air mulai dari rantai hingga papan pintu. 

Melihat ada yang perlu diganti atau tidak, dikarenakan kondisi rantai juga perlu adanya pergantian karena kurang begitu besar. 

"Hal ini untuk mengontrol kondisi pintu air, yang nantinya bisa diketahui bagian mana yang perlu adanya perbaikan," imbuhnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015