Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) merenovasi sebanyak 1.600 rumah di wilayah pesisir sebagai bagian dari program Operasi Bhakti Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2015.

"Sasaran renovasi ini bagi masyarakat pesisir yang memiliki rumah tidak layak huni," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Senin.

Menurut dia, rumah yang direnovasi ini berdasarkan kategori rumah tangga miskin dan berpedoman pada enam indikator kemiskinan, yaitu lantai rumah masih berupa tanah, dinding rumah terbuat dari bilik bambu/sisik/gedek dan tidak memiliki jendela dan ventilasi udara.

Kemudian, syarat lainnya adalah tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset lain selain rumah, penghasilan tidak tetap (butuh serabutan/di bawah UMP/Janda/Jompo).

Harapannya, lanjut dia, setelah dilaksanakan renovasi ini masyarakat pesisir dapat menikmati rumah layak huni yang memenuhi kriteria seperti persyaratan keselamatan bangunan, yaitu struktur bawah pondasi dan struktur kolom-balok.

"Kemudian juga memenuhi persyaratan kesehatan, yaitu pencahayaan cukup, penghawaan, dan sanitasi yang baik, sera persyaratan kecukupan luas minimum 7,2 sampai 12 meter persegi," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Program yang penganggarannya menghabiskan Rp15 miliar ini pelaksanaannya dibagi dalam empat satuan pelaksana kerja, yakni untuk kawasan Lanal Batuporon sebanyak 500 rumah, Lanal Malang 200 rumah, Lanal Banyuwangi 550 rumah, dan Dispotmar Lantamal V 350 rumah.

Pelaksanaanya, lanjut eks menteri pembangunan daerah tertinggal itu, dilakukan sejak Juli dan ditargetkan selesai pada Desember 2015."Kalau menggunakan kalangan TNI, kita bisa hemat biaya," katanya.

Sementara itu, Danlantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah mengatakan bahwa program RTLH Pemprov Jatim ini sejalan dengan program Lantamal V dalam melakukan pembinaan potensi nasional di bidang maritim.

"Ini juga upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai komponen pendukung kekuatan pertahanan keamanan negara," kata jenderal bintang satu itu. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015