Magetan (Antara Jatim) - Sejumlah perajin anyaman bambu di Desa Sendang Agung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah daerah setempat sehingga sulit berkembang.
Kepala Bidang Industri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan, Ari Kuncoro, Rabu, mengatakan, belum tersetuhnya bantuan para perajin anyaman tersebut karena belum adaya pengajuan pembinaan dari pemerintahan desa terkait.
"Belum adanya bantuan dari Pemkab Magetan karena selama ini tidak ada pengajuan dari para perajin," ujar Ari Kuncoro kepada wartawan.
Untuk itu, pihaknya mengaku siap memfasilitasi para perajin anyaman bambu di wilayah Magetan untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan agar dapat berkembang.
Menurut dia, pembinaan dan pelatihan dapat diberikan jika ada pengajuan ataupun sesuai hasil survei dari dinas.
Untuk kasus ini, selain menunggu pengajuan, dinas juga berencana turun ke lapangan untuk menyurvei keberadaan perajin yang layak mendapatkan bantuan pembinaan.
"Pembinaan tersebut tidak hanya untuk perajin anyaman bambu, namun juga berlaku bagi semua perajin di berbagai bidang lainnya di Magetan," kata dia.
Seperti diketahui, Kabupaten Magetan dikenal dengan kerajinan anyaman bambu dan kulitnya. Seperti di sentra kerajinan anyaman bambu di Sendang Agung, hampir semua penduduk Desa Sendang Agung membuat anyaman bambu menjadi besek dan caping untuk mendapatkan penghasilan.
Namun, akibat belum adanya pembinaan, model anyaman bambu yang dihasilkan warga desa tersebut statis dan tidak dapat mengikuti perkembangan pasar.
Diharapkan, dengan adanya bantuan pembinaan dari pemda setempat, kerajinan anyaman bambu di Magetan dapat berkembang, bersaing, dan banyak pesanan. Sehingga, berdampak pula pada peningkatan kesejahteraan dan ekonomi para perajinnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015