Surabaya, (Antara Jatim) - Pengguna jasa pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan seperti PT Adira Multi Dinamika Tbk (Adira Finance) di Jawa Timur diperkirakan turun 10 persen dari realisasi penyaluran pembiayaan tahun lalu yang mencapai Rp4,5 triliun.
Kepala Adira Finance wilayah Jatim, Krisdianto di Surabaya Selasa mengatakan turunnya minat masyarakat menggunakan jasa pembiayaan dikarenakan faktor melemahnya nilai tukar rupiah yang mengakibatkan lesunya perekonomian nasional.
Sehingga, kata Krisdianto menyebabkan penyaluran pembiayaan Adira di Jawa Timur pada pertengahan tahun 2015 mengalami perlambatan di semua segmen, seperti pada kendaraan roda 2 maupun roda 4 .
"Tahun ini di wilayah Jatim penyaluran pembiayaan diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 10 persen dibandingkan realisasi penyaluran pembiayaan tahun lalu yang mencapai Rp 4,5 triliun," katanya.
Sementara, khusus untuk roda empat dan kendaraan niaga, penurunan terbesar terjadi di segmen truk karena juga diakibatkan pengetatan izin tambang seperti penambangan pasir ilegal di beberapa daerah di Jatim.
"Meski segmen truk turun, jenis pembiayaan kendaraan jenis "pick up" justru yang masih bisa bertumbuh meski tidak signifikan," kata Krisdianto saat peluncuran Program Undian Adira X-Tra Bonus "Bisa Pilih" Periode I di Surabaya.
Meski demikian, Krisdianto optimistis pada semester kedua tahun 2015 akan ada pertumbuhan siginifikan di bidang jasa pembiayaan, sebab banyaknya model baru yang dikeluarkan oleh pabrikan mobil menjadi harapan Adira Finance untuk mengejar target pembiayaan tahun ini sebesar Rp4 triliun.
"Mobil keluaran terbaru yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia adalah dari jenis 'multi purpose vehicle' (MPV), dan ini diharapkan meningkatkan penyaluran pembiayaan kami," ucapnya.
Ia berharap, dengan adanya pertumbuhan sekitar 30 persen untuk peluncuran mobil-mobil jenis baru di semua merk bisa mendongrak jasa pembiayaan, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Sementara itu, secara nasional Adira Finance melayani lebih dari 3,7 juta konsumen dengan jumlah piutang yang dikelola sebesar Rp45,6 triliun dan menguasai pasar 15,7 persen untuk sepeda motor baru, serta 5,7 persen untuk mobil baru.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015