Polres-TNI Bangkalan Distribusikan Bantuan Air Bersih

Bangkalan (Antara Jatim) - Polres dan TNI Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa, mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih.

Kali ini desa yang menjadi sasaran bantuan ialah Desa Lembung Gunung, Kecamatan Kokop, Bangkalan.

"Selain untuk membantu meringankan beban masyarakat yang kekurangan air bersih, bantuan distribusi air bersih ini juga sebagai rangkaian dari HUT Ke-60 Satuan Lalu Lintas," kata Kapolres Bangkalan AKBP Windiyanto Pratomo di Bangkalan..

Warga terlihat berebut saat mobil tangki tiba desa yang dilanda kekeringan sejak dua bulan lalu itu. Mereka membawa ember dan jerigen. Warga rela antri untuk mendapatkan air bersih. 

Menurut Kapolres kegiatan baksi sosial yang melibatkan aparat TNI dalam rangka HUT Satuan Lalu Lintas itu merupakan salah satu kegiatan sosial yang digelar jajaran Polres Pamekasan.

"Selain distribusi bantuan air bersih, kami juga menggelar pengobatan gratis," katanya.

Dengan kegiatan bakti sosial ini, lanjut kapolres, diharapkan aparat kepolisian semakin dekat dengan masyarakat. 

"Karena kita sebagai polisi adalah pelayan masyarakat, dalam menjaga keamanan dan ketertiban," katanya.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Bangkalan AKP Ridho Tri Putranto menyatakan, dalam bakti sosial pendistribusian air bersih ini, ada tiga Desa di Kecamatan Kokop yang menjadi sasaran bantuan. Masing-masing Desa Lembung Gunung, Desa Tlokoh dan Desa Bandang Dajah. 

"Diharapkan, dengan bantuan ini, bisa sedikit membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, di tengah musim kemarau panjang," ungkapnya. 

Sementara itu Fatimah, salah satu warga Desa Lembang mengaku, senang dengan bantuan air bersih itu. Sebab selama ini warga memang kesulitan untuk mendapatkan air bersih. 

"Kalau beli, 1 jerigen harganya Rp3 ribu, kalau tidak beli yang jelas kami tidak bisa memasak mas," katanya.

Ibu dua orang anak ini berharap, agar bantuan seperti itu tidak hanya sekali, akan tetapi bisa terus berlanjut selama kemarau, karena di desa itu semua sumur mengering. (*)