Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya menargetkan pemasangan master meter (MM) di 50 titik lokasi di wilayah Kota Pahlawan selesai pada tahun 2015.

Direktur Pelayanan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Sunarno, di Surabaya, Kamis, mengatakan saat ini MM baru terpasang di 15 titik dengan rincian 10 titik MM ada di Bratang (7 titik), Ngemplak, Bentul-Jagir, Jetis dengan 450 penerima manfaat.
    
"Sedangkan lima titik MM baru dipasang di Legundi, Kanginan, Greges-Surabaya Barat (3 titik) dengan 254 penerima manfaat," katanya.
    
Menurut dia, MM merupakan program PDAM Surabaya untuk meningkatkan akses air ke seluruh warga Surabaya, terutama mereka yang tinggal di daerah yang secara teknis maupun administratif tidak dapat dilayani. Hal ini dikarenakan warga tinggal dilahan milik PT Kereta Api (KA) atau perusahaan-perusahaan BUMN lainnya.
    
"Kami selama ini tidak pernah melakukan diskriminasi warga. Kami ingin semua warga terlayani air PDAM. Daerah yang belum terlayani itu karena ada kendala status tanah. Itu kami siasati dengan memasang master meter," katanya.
    
Ia mengatakan program MM sudah dijalankan PDAM Surabaya sejak 2009. Program yang merupakan kerja sama dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) melalui  USAID serta PDAM Kota Surabaya juga dibantu oleh Forum Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
    
Secara teknis kerja MM, lanjut dia, PDAM memasangnya di tanah yang bisa dipasang. Artinya, tanah itu tidak ada masalah legal status, kemudian disambungkan ke rumah warga. Untuk meter induknya dengan jaringannya disiapkan PDAM.
    
"Warga tinggal menyiapkan pipa down stream. Dari meter induk distribusi ke rumah disiapkan warga dalam hal ini dibantu USAID dan IAWash. Hidup di Surabaya itu enak, air murah, jaringan dibantu gratis, yang  penting status tanahnya jelas," terangnya.
    
Sementara itu, Direktur Operasional PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Tatur Djauhari menyatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan kepada pelanggan, baik soal kualitas air, tarif langganan, maupun debit air.
    
Untuk meningkatkan kapasitas air misalnya, PDAM saat ini siap menambah kapasitas 500 liter per detik di salah instalasi, Ngagel atau Karangpilang. Upaya lain, PDAM juga menekan angka kebocoran air.
    
"Soal sumber air Umbulan, kami tidak berharap banyak. Selain karena proyek itu secara Nasional belum jelas, harga bahan bakunya masih cukup mahal dibanding membeli air dari Jasa Tirta seperti yang dilakukan PDAM saat ini," katanya.
    
Dia mengakui, air Umbulan yang ada di Pasuruan itu lebih baik kualitasnya dibanding air Kali Surabaya. Namun, secara finansial, jika proyeknya dimulai 2016, harga per meter kubiknya Rp2.600.
    
Sedangkan di Karangpilang, PDAM membeli air dari Jasa Tirta hanya Rp1.000 per meter kubik. Pihaknya berharap, dengan meningkatkan kapasitas air, layanan terhadap pelanggan bisa lebih baik lagi. "Lebih-lebih,  Pemkot juga sudah menyatakan siap membantu lahan untuk pembangunan reservoir (tandon) dan pompa air," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015