Tuban (Antara Jatim) – Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, berencana mengembangkan bank sampah yang sudah dikembangkan warga Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ke desa lainnya yang ada di wilayah kerjanya.
    
“Saya yakin program bank sampah ini akan menginspirasi masyarakat lainnya karena punya manfaat nyata baik pada lingkungan maupun pendapatan masyarakat,” kata "Field Manager" Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Wresniwiro, Kamis.
    
Ia mengharapkan kedepan Kelompok bank sampah di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, dapat mandiri dan bisa menjadi contoh, sekaligus pendorong terbentuknya bank sampah di desa binaannya.
    
Koordinator Bank Sampah Delima Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Tuban Ny. Supriyati, menjelaskan anggota bank sampah di desanya sudah mampu memanfaatkan sampah menjadi kerajinan.
    
Produk yang dihasilkan, katanya, mulai tempat pulpen, tempat tissue, kotak perhiasan, juga berbagai kerajinan lainnya, dengan harga antara Rp2.500-Rp15.000/kerajinan.
    
"Produksi kerajinan dengan bahan sampah produksi kami sudah pernah ikut dalam pemaran di Surabaya," jelasnya.
    
Menurut dia, terbentuknya bank sampah di desanya tidak lepas dari dorongan jajaran Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah. Program bank sampah dimulai Juni 2014.      "Ketika baru berdiri hanya memiliki 20 anggota dari ibu-ibu, tapi sekarang sudah memiliki 100 anggota," ucapnya.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan semula, anggota bank sampah berkumpul untuk arisan, sepekan sekali.
    
"Ketika berangkat arisan ibu-ibu membawa sampah nonorganik dari rumahnya masing-masing," jelas dia.
    
Sampah yang terkumpul, lanjut dia, kemudian dipilah dan ditimbang, untuk kemudian dicatat sesuai dengan pemiliknya, untuk selanjutnya dijual kepada pengepul yang mengambil dalam waktu tertentu.
    
Saat ini, katanya harga sampah setiap kilogramnya kardus Rp1.000, plastik keras Rp1.500, kaleng Rp1.300, besi Rp2.500, beling Rp400, botol minuman energi Rp100 dan botol kecap Rp400.
    
"Ternyata dalam waktu hampir satu tahun, ditambah dengan tabungan dari peserta yang mulai aktif sekitar bulan November kemarin, pada bulan Juli 2015 mencapai saldo Rp62.157.000," jelas dia. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015