Bangkalan (Antara Jatim) - Ulama pengasuh sejumlah pondok pesantren, keturunan para pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur, Kamis, menggelar napak tilas pendirian organisasi itu di Pesantren Syaichona Kholil, Demangan, Bangkalan, Madura.
Napak Tilas pendirian ormas Islam terbesar di Indonesia ini melibatkan para tokoh ulama dari tiga pondok pesantren yang merupakan tempat pencetus berdirinya ormas NU yakni Pesantren Tebu Ireng Jombang, Pesantren Salafiyah Safiiyah Sukorejo, Situbondo, dan Pesantren Syaichona Mohammad Kholil, Kelurahan Demangan, Kabupaten Bangkalan, Madura.
"Kami menyampaikan terima kasih telah menempati pesantren ini sebagai kegiatan momentum bersejarah ini," kata pengasuh pondok pesantren Syaichona Mohammad Kholil Bangkalan KH Nasih As Shcal.
Napak tilas sejarah pendirian ormas NU ini digelar di mushalla pesantren peninggalan Syaichona Mohammad Kholil selaku guru para ulama di Tanah Air ini.
Di mushalla inilah dulu, konon sering digunakan sebagai tempat pertemuan, untuk membahas permasalahan umat. "Di tempat inilah para kiai menimba ilmu," katanya, menjelaskan.
Di sebelah utara mushalla yang ditempati pertemuan para ulama keturunan pendiri NU itu, merupakan kediaman Syaichona Kholil, namun kini hanya tinggal puing-puingnya.
"Dan di tempat ini pula, Syaichona merestui KH Hasyim Asy'ari dengan mengutus KH As'ad Syamsul Arifin (Sitobondo) untuk mendirikan ormas NU," tutur "Ra Nasih" sapaan karib KH Nasih As Shcal itu.
Tentunya, sambung dia, warisan para pendahulu itu merupakan amanah yang harus dijaga oleh para generasi penerusnya.
Putra para tokoh pendiri NU yang hadir dalam pertemuan di pondok pesantren Syaichona Mohammad Kholil, Kelurahan Demangan, Bangkalan itu antara lain KH Salahuddin Wahid (Ponpes Tebu Ireng), KH Azza'im Ibrahim pengasuh Ponpes Syalafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo yang merupakan cucu dari KHR As'ad Syamsul Arifin dan KH Nasih As Schal.
Para leluhur mereka itulah, yakni KH Syaichona Mohammah Kholil, KH Hasyim Asy'ari, dan KH As'ad Syamsul Arifin yang merupakan tokoh penting terbentuknya ormas NU.
Kegiatan napak tilas oleh keturunan tokoh ulama pendiri NU di Bangkalan, Madura ini juga dimaksudkan untuk menyelamatkan ajaran Aswaja dan NU pasca-muktamar yang digelar di Jombang, Jawa Timur belum lama ini.
Gerakan menyelamatkan ajaran Aswaja di Bangkalan ini merupakan titik awal dan selanjutnya akan digelar di daerah lain di Indonesia.
Acara dibuka dengan pembacaan tahlil, kemudian sambutan dari wakil pengasuh pondok pesantren.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015