Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Polisi Yan Fitri Halimansyah memastikan kondisi keamanan dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat kondusif usai tahapan pengumuman pasangan calon.
"Sekarang masih kondusif dan Insya Allah tetap aman karena saya tahu masyarakat Surabaya sudah dewasa," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Pihaknya juga belum memberikan tambahan pengamanan karena situasi politik saat ini dinilai masih bisa diamankan dengan kekuatan personel yang ada saat ini.
Perwira menengah tersebut menjelaskan, setiap tahapan Pilkada, mulai dari menjelang, kemudian hari pelaksanaan pencoblosan, hingga selesainya seluruh tahapan, kepolisian sudah siap memberikan rasa aman, baik kepada penyelenggara, peserta maupun warga kota.
"Meski terancam diundur, tapi potensi kerawanan belum ada. Saya optimistis tidak ada kejadian menonjol, apalagi Surabaya adalah Kota Pahlawan yang masyarakatnya jiwa kepahlawanan masih kuat," katanya.
Sementara itu, hal sama disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf yang mengaku bahwa kondisi di Surabaya usai tahapan pengumuman pasangan calon, Minggu (30/8), masih dalam batas wajar.
"Tidak ada kondisi menonjol, terutama Surabaya. Sampai saat ini masih baik-baik saja," kata jenderal bintang dua tersebut.
Dengan demikian, lanjut dia, polisi belum perlu menambah kekuatan personel untuk melakukan pengamanan berlebih.
"Situasinya masih sama dan pengamanan sesuai standar operasional prosedur. Penempatan petugas juga tetap, termasuk memberikan pengamanan saat tahapan-tahapan berlangsung," katanya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu 800 anggota Polrestabes Surabaya telah dibekali untuk pengamanan Pilkada setempat melalui latihan pra-operasi dalam rangka Operasi Mantab Praja-Pilwali 2015.
Berbagai kegiatan dilakukan, seperti simulasi yang tidak hanya dalam pengamanan di tempat pemungutan suara, namun segala bentuk kegiatan menjelang hari pencoblosan, seperti pengamanan unjuk rasa dan pengawalan terhadap calon wali kota dan wakilnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Sekarang masih kondusif dan Insya Allah tetap aman karena saya tahu masyarakat Surabaya sudah dewasa," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Pihaknya juga belum memberikan tambahan pengamanan karena situasi politik saat ini dinilai masih bisa diamankan dengan kekuatan personel yang ada saat ini.
Perwira menengah tersebut menjelaskan, setiap tahapan Pilkada, mulai dari menjelang, kemudian hari pelaksanaan pencoblosan, hingga selesainya seluruh tahapan, kepolisian sudah siap memberikan rasa aman, baik kepada penyelenggara, peserta maupun warga kota.
"Meski terancam diundur, tapi potensi kerawanan belum ada. Saya optimistis tidak ada kejadian menonjol, apalagi Surabaya adalah Kota Pahlawan yang masyarakatnya jiwa kepahlawanan masih kuat," katanya.
Sementara itu, hal sama disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf yang mengaku bahwa kondisi di Surabaya usai tahapan pengumuman pasangan calon, Minggu (30/8), masih dalam batas wajar.
"Tidak ada kondisi menonjol, terutama Surabaya. Sampai saat ini masih baik-baik saja," kata jenderal bintang dua tersebut.
Dengan demikian, lanjut dia, polisi belum perlu menambah kekuatan personel untuk melakukan pengamanan berlebih.
"Situasinya masih sama dan pengamanan sesuai standar operasional prosedur. Penempatan petugas juga tetap, termasuk memberikan pengamanan saat tahapan-tahapan berlangsung," katanya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu 800 anggota Polrestabes Surabaya telah dibekali untuk pengamanan Pilkada setempat melalui latihan pra-operasi dalam rangka Operasi Mantab Praja-Pilwali 2015.
Berbagai kegiatan dilakukan, seperti simulasi yang tidak hanya dalam pengamanan di tempat pemungutan suara, namun segala bentuk kegiatan menjelang hari pencoblosan, seperti pengamanan unjuk rasa dan pengawalan terhadap calon wali kota dan wakilnya. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015