New York, (Antara/AFP) - Kurs dolar AS melemah terhadap euro dan yen pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data manufaktur Tiongkok yang buruk menambah kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi di mesin pertumbuhan global itu.

Pasar saham global merosot dan minyak jatuh setelah data resmi menunjukkan sektor manufaktur penting Tiongkok terhenti pada Agustus. Indeks pembelian manajer (PMI) merosot ke terendah tiga tahun di 49,7 pada Agustus dari 50,0 pada Juli. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

"Dolar AS memulai debutnya dengan sedikit lebih lemah pada September karena data mengecewakan dari Tiongkok mempertahankan gravitasi pasar ke arah imbal hasil yang lebih rendah seperti euro dan yen, dan menjauh dari aset-aset berisiko," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.

Keduanya, euro dan yen, diuntungkan dari pencarian para investor untuk aset-aset "safe haven" di tengah pasar yang sedang bergejolak.

Euro naik 0,9 persen, diambil 1,1313 dolar dalam perdagangan sore. Greenback turun 1,4 persen terhadap mata uang Jepang di 119,51 yen.

 "Saya pikir masih sangat banyak sentimen risiko menggerakkan pasar," kata Vassili Serebriakov dari BNP Paribas.

 "Kami baru saja melihat, euro bekerja cukup baik dalam jenis
lingkungan ini, karena ketegangan baru di pasar."

    Berikut perkembangan kurs valuta utama pada pukul 21.00 GMT:
              Selasa (Rabu pagi WIB)  Senin (Selasa pagi WIB)
    EUR/USD   1,1313                  1,1213
    EUR/JPY   135,20                  135,95
    EUR/CHF   1,0852                  1,0846
    EUR/GBP   0,7392                  0,7307
    USD/JPY   119,51                  121,24
    USD/CHF   0,9592                  0,9673
    GBP/USD   1,5304                  1,5346 (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015