Banyuwangi (Antara Jatim) - Wisatawan mancanegara asal Swiss, Johan Joseph Brunner (68) meninggal dunia usai mendaki di Kawah Gunung Ijen (2. 368 mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso-Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi, membenarkan adanya turis asing yang meninggal, namun wisatawan asal Swiss itu meninggal saat perjalanan dari Paltuding menuju ke rumah sakit.

"Berdasarkan keterangan pemandu wisatanya, korban bersama istrinya baru mendaki sejauh 1,2 kilometer dari Pos Paltuding dan belum sampai ke kawah," tuturnya saat dihubungi di Banyuwangi.

Menurutnya, korban mengeluh sesak napas dan meminta untuk turun kembali ke Paltuding, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat dan disana sudah meninggal dunia.

"Kami tidak tahu pasti penyebab meninggalnya turis asal Switzerland, namun menurut keterangan pemandu wisata, korban sempat mengeluh sesak napas," katanya.

Pujiadi mengatakan pihak BKSDA tetap membuka jalur pendakian ke gunung yang memiliki ketinggian 2.368 mdpl karena pendakian ke Kawah Ijen dinyatakan aman dan meninggalnya wisatawan asal Swiss tersebut tidak berkaitan dengan faktor alam Kawah Ijen.

Sementara sopir mobil yang membawa korban, Joko Suprayitno mengatakan Brunner meninggal dunia di tengah perjalanan saat mendaki ke Gunung Ijen dari Pos Paltuding di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

"Saat turun ke Paltuding, korban dibawa dengan menggunakan trully belerang dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam. Saat diperiksa, korban sudah meninggal dunia," tuturnya.

Ia menjelaskan korban bersama istrinya Brunner Thoma Marlise (63) mendaki Gunung Ijen pada Selasa dini hari yang dipandu dengan dengan pemandu wisata bernama Pak Nik. 

"Setelah satu jam perjalanan menuju kawah, korban dan istrinya bersama dengan pemandu turun kembali ke Paltuding dengan alasan kabut. Korban juga diduga jatuh dan meninggal di lokasi kejadian," paparnya.

Jenazah Johan Joseph Brunner saat ini berada di persemayaman Yayasan Klenteng Hoo Tong Bio dan rencananya akan dikremasi, namun kabarnya masih menunggu anak korban di Swiss.(*)
     

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015