Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan belum menerima pemberitahuan soal meninggalnya seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru, dalam kecelakaan kerja dalam proyek pembangunan pelebaran Masjidil Haram, Arab Saudi.
    
"Kami belum menerima pemberitahuan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) soal meninggalnya seorang TKI asal Bojonegoro dalam kecelakaan kerja," kata Kasi Informasi Pasar, Bursa Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro Sugi Hartono, di Bojonegoro, Selasa.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan kalau ada TKI dari daerahnya yang meninggal dunia, biasanya ada pemberitahuan dari BNP2TKI sepanjang keberangkatan TKI yang bersangkutan masuk dalam daftar TKI di Disnakertransos.
    
"Tapi dalam daftar kami tidak ada TKI dengan nama Awang yang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan kerja itu," jelas dia.
    
Meski demikian, menurut dia, kemungkinan TKI tersebut berangkat melalui daerah lain, sehingga namanya tidak masuk dalam daftar TKI asal daerahnya. Kemungkinan lain, bisa juga yang bersangkutan berangkat dengan tujuan kunjungan, yang kemudian ikut bekerja di Arab Saudi.
    
Ia menyebutkan TKI asal daerahnya yang berada di berbagai negara di luar negeri, mulai Asia Pasifik, termasuk di Arab Saudi, sekitar 3.000 TKI.
    
Hanya saja, katanya, TKI asal daerahnya yang berangkat ke Arab Saudi, secara resmi sudah tidak ada lagi, setelah Pemerintah melarang pengiriman TKI ke Arab Saudi, sejak 10 tahun lalu.
    
"Sejak 10 tahun lalu untuk pemberangkatan TKI asal Bojonegoro kebanyakan ke negara-negara di Asia Pasifik, seperti Malaysia, Korea Selatan, Singapura, dan Hongkong," ucapnya.
    
Dari keterangan yang diperoleh, seorang TKI asal Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru, atas nama Awang Haris Abdulsalam bin Tarno, terjatuh dari ketinggian sekitar 20 meter, dalam proyek pembangunan pelebaran Masjidil Haram, 30 Agustus.
    
Dilaporkan, korban bekerja di Sarikah Saudi bin Laden Grup, di proyek pelebaran Masjidil Haram. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015