Surabaya (Antara Jatim) - Aksi "book map" yang dilakukan oleh 5.058 mahasiswa baru menutup orientasi siswa dan pengenalan kampus (Ospek) bersandi "Gerakan Integralistik" (Gerigi) di Taman Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Minggu.
Aksi ribuan mahasiswa baru itu membentuk gelombang besar sambil masing-masing membawa buku dengan warna sampul tertentu, yakni putih, biru, kuning, dan merah.
Setelah itu, mereka membentuk formasi dengan mengangkat tinggi-tinggi buku sesuai aba-aba dan jika dilihat dari atas maka aksi mereka membentuk suatu simbol, yakni simbol "Gerigi" ITS.
"Itu cara kami untuk menanamkan cinta almamater kepada mahasiswa baru. Dalam Ospek itu, kami mengusung tema Patriot Reformasi Integralistik," kata Ketua Gerigi ITS 2015, Rizki Hidayatullah.
Menurut Rizki, pengenalan kampus memang memerlukan konsep baru dengan menyajikan kegiatan yang menyenangkan dan menghindari intimidasi.
"Dengan cara itu, kami berharap mahasiswa baru menjadi nyaman dan meninggalkan kesan baik," kata mahasiswa Teknik Elektro itu tentang pengenalan kampus yang berlangsung sejak Jumat (28/8).
Untuk menghindari perpeloncoan, mereka melakukan perjanjian dengan menandatangani pakta integritas dengan pihak rektor, kajur dan juga dekan masing-masing.
"Jika ada yang melanggar, maka akan ditindak lebih lanjut yakni skorsing hingga tindak pidana," kata Menteri PSDM BEM ITS, Muhammad Arif Pradana.
Ia menambahkan untuk menjadi mahasiswa teknik memang harus militan, tapi ketegasan itu juga tanpa perlu ada kekerasan fisik.
Untuk Gerigi tahun ini juga diadakan gebrakan berupa Gerakan Sholat Subuh Berjamaah pada hari Sabtu (29/8). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Aksi ribuan mahasiswa baru itu membentuk gelombang besar sambil masing-masing membawa buku dengan warna sampul tertentu, yakni putih, biru, kuning, dan merah.
Setelah itu, mereka membentuk formasi dengan mengangkat tinggi-tinggi buku sesuai aba-aba dan jika dilihat dari atas maka aksi mereka membentuk suatu simbol, yakni simbol "Gerigi" ITS.
"Itu cara kami untuk menanamkan cinta almamater kepada mahasiswa baru. Dalam Ospek itu, kami mengusung tema Patriot Reformasi Integralistik," kata Ketua Gerigi ITS 2015, Rizki Hidayatullah.
Menurut Rizki, pengenalan kampus memang memerlukan konsep baru dengan menyajikan kegiatan yang menyenangkan dan menghindari intimidasi.
"Dengan cara itu, kami berharap mahasiswa baru menjadi nyaman dan meninggalkan kesan baik," kata mahasiswa Teknik Elektro itu tentang pengenalan kampus yang berlangsung sejak Jumat (28/8).
Untuk menghindari perpeloncoan, mereka melakukan perjanjian dengan menandatangani pakta integritas dengan pihak rektor, kajur dan juga dekan masing-masing.
"Jika ada yang melanggar, maka akan ditindak lebih lanjut yakni skorsing hingga tindak pidana," kata Menteri PSDM BEM ITS, Muhammad Arif Pradana.
Ia menambahkan untuk menjadi mahasiswa teknik memang harus militan, tapi ketegasan itu juga tanpa perlu ada kekerasan fisik.
Untuk Gerigi tahun ini juga diadakan gebrakan berupa Gerakan Sholat Subuh Berjamaah pada hari Sabtu (29/8). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015