Bojonegoro (Antara Jatim) - Petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memasang jaring penangkap ikan di atas tanaman padinya yang sedang berbuah agar aman dari serangan hama burung emprit.

Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari di Bojonegoro, Minggu mengatakan tanaman padi yang dilengkapi jaring ikan untuk mengamankan serangan burung "emprit", antara lain di Desa Dengok, Kecamatan Padangan, luasnya mencapai sekitar 144 hektare.
    
Petani, katanya, memasang jaring ikan di sawahnya, karena tanaman padinya mulai berbuah, sejak sebulan lalu.
    
"Tanaman padi yang dipasang jaring ikan, aman dari serangan burung "emprit", bahkan burungnya bisa terjerat jaring ikan," jelasnya.
    
Ia menjelaskan pemasangan jaring ikan menghemat biaya, karena harga jaring ikan untuk sawah 1 hektare Rp4,5 juta/hektare, yang bisa dimanfaatkan untuk enam kali musim tanam padi.
    
Tapi, lanjut dia, dengan membayar beberapa orang untuk berjaga di sawah kebutuhan biayanya sekitar Rp2,5 juta/sekali tanam.
    
"Tidak hanya menghemat biaya, juga produksi tanaman padi tidak turun, sebab burung "emprit" kesulitan memangsa tanaman padi," ucapnya, menegaskan.
    
Petani setempat, lanjut dia, bisa menanam padi, karena memperoleh air dari Bengawan Solo dengan sistem pompanisasi.
    
"Produksi padi musim kemarau ini di Desa Dengok, berkisar 6-7 ton gabah kering giling (GKG)," ucapnya.
    
Menurut dia, pemasangan jaring ikan pada tanaman padi di sawah tersebut akan dikembangkan di daerah lainnya, sebagai usaha menekan terjadinya penurunan produksi, yang disebabkan serangan hama.
    
"Ya jelas kalau serangan hama tikus tidak bisa dicegah dengan jaring ikan, sebab posisi jaringnya di atas tanaman padi," tuturnya.
    
Seorang petani di Desa Dengok, Kecamatan Padangan, Bojonegoro Sumardji, menjelaskan pemasangan jaring ikan di sawah sudah berjalan sejak tiga tahun lalu."Anak-anak bisa memperoleh puluhan ekor burung, yang terjaring," ucapnya.
    
Pemasangan jaring ikan di sawah, katanya, cukup efektif, tapi tidak menguntungkan untuk tanaman padi yang tidak dilengkapi dengan jaring ikan, terutama yang lokasinya di luar desa setempat.
    
"Burung "emprit" akan memangsa tanaman padi di luar desa kami, sebab kesulitan memangsa tanaman padi di sini," jelas dia. (*)




Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015