Jember (Antara Jatim) - Sejumlah orang tua peserta mengaku dapat mengenalkan budaya dan kesenian sejak dini kepada anaknya yang menjadi peserta dalam Jember Fashion Carnaval (JFC) Kids yang digelar di alun-alun Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis sore.

Orang tua peserta JFC Kids, Sofi, mengaku senang anaknya bisa berpartisipasi dalam kegiatan JFC  dan busana dengan tema Reog itu dibuat bersama-sama anaknya yang duduk di bangku sekolah dasar.

"Saya bersama anak saya Talita merancang busana ini selama satu bulan lebih dan mendapat bimbingan dari JFC, sehingga ia juga banyak tahu tentang kesenian Reog," tuturnya.

Menurutnya, biaya yang dihabiskan untuk membuat kostum defile Reog mencapai Rp4 juta karena berbagai ornamen detil cukup banyak seperti sayap, manik-manik dan bulu-bulu yang ditempel.

"Saya suka memilih kostum Reog karena merupakan kesenian Indonesia yang harus dilestarikan dan kami juga cukup puas dengan kostum ini," paparnya.

Talita yang merupakan siswa SDN Jember Lor 1 mengaku bangga bisa memakai kostum Reog yang merupakan kesenian tradisional Indonesia, terutama Ponorogo.

"Awalnya saya tidak terlalu tahu tentang Reog, namun dengan menjadi peserta JFC defile Reog maka semakin tahu warisan budaya Indonesia itu," katanya.

Sebanyak 400 anak dari sekolah dasar dan taman kanak-kanak memeriahkan JFC Kids antara lain SDN Jember Lor 1, SDN Karangrejo 2, SDN Patrang 1, TK Pembina, dan TK Al-Baitul Amin.

"Ada 10 defile yang ditampilkan oleh ratusan peserta JFC Kids dengan tema utama JFC ke-14 adalah Outframe yang menampilkan 10 defile yakni Majapahit, Ikebana, Fossil, Parrot, Circle, Pegasus, Lionfish, Egypt, Melanesia dan Reog," kata Presiden JFC Dynand Fariz.

Dengan defile Majapahit dan Reog, lanjut dia, dapat memberikan edukasi dan kecintaan anak-anak sejak dini terhadap budaya dan kesenian Indonesia, sehingga dapat melestarikan warisan budaya. 

"Tidak hanya defile Reog dan Majapahit, namun ada beberapa budaya dari negara lain seperti ikebanadari Jepang dan egypt, sehingga mereka juga bisa mengenal berbagai budaya dengan mengimplementasikan dalam kostum yang mereka gunakan," paparnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015