Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah berencana mempercepat pembangunan wilayah di koridor selatan Jawa Timur untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan sektor tengah dan utara Pulau Jawa yang lebih maju.
"Pemerintah sedang mengupayakan peningkatan konektifitas pembangunan antara sektor selatan dengan utara yang lebih maju. Salah satunya ya melalu percepatan pembangunan jalur lintas selatan Jatim ini," terang Kepala Badan Pengembangan infrastruktur Wilayah Kementrian PU dan Perumahan Rakyat, Hermanto Dardak di Trenggalek, Selasa.
Hermanto yang saat itu mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Trenggalek mengatakan, peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan dari Prigi, Trenggalek menuju Madiun-Rembang, Jawa Tengah melalui Kabupaten Ponorogo saat ini menjadi pilot project yang sedang dikerjakan pemerintah melalui Kementrian PU dan Perumahan Rakyat.
Secara bertahap, pembangunan spot-spot yang diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan saat ini terus dikembangkan untuk mendukung proses pertumbuhan yang sudah dimulai.
"Pembangunan Bendungan Tugu, Trenggalek ini menjadi salah satu yang sedang dilakukan untuk mempercepat spot pertumbuhan ekonomi kawasan itu," jelasnya.
Jika proyek percepatan pertumbuhan ekonomi yang masuk proyeksi rencana pembangunan jangka menengah nasional itu berhasil, lanjut Hermanto, tidak menutup kemungkinan program serupa akan dilakukan di daerah-daerah lain di pesisir selatan Jawa, baik di Jatim, Jateng, maupun Jawa Barat.
Menurut penjelasan Hermanto, selama ini pertumbuhan ekonomi antara koridor utara dan selatan tidak berimbang.
Koridor utara antara Semarang-Surabaya, Surabaya-Malang, maupun Surabaya-Madiun-Yogyakarta jauh lebih maju secara perekonomian dibanding korudor selatan seperti di Trenggalek, Pacitan, Tulungagung hingga Malang melalui jalur lintas selatan.
"Dengan pembangunan lintas selatan antara Pelabuhan Prigi, Trenggalek hingga Madiun melalui Ponorogo ini bisa meningkatkan akses transportasi darat dari sektor selatan menuju Semarang, Jawa Tengah maupun Solo-Yogyakarta," ujarnya.
Terkait pembangunan jalur lintas selatan yang sampai saat ini masih tersendat karena masalah pembebasan lahan Perhutani, Hermanto Dardak memproyeksikan pembangunan JLS dari Wonogiri, Jawa Tengah, Pacitan hingga Blitar-Malang bisa tuntas maksimal pada 2019.
Kendala pembebasan lahan milik Perhutani, lanjut dia, saat ini sudah menemui titik terang setelah pemerintah melalui Kementrian Kehutanan memberi dispensasi untuk pembangunan jalur lintas selatan tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Pemerintah sedang mengupayakan peningkatan konektifitas pembangunan antara sektor selatan dengan utara yang lebih maju. Salah satunya ya melalu percepatan pembangunan jalur lintas selatan Jatim ini," terang Kepala Badan Pengembangan infrastruktur Wilayah Kementrian PU dan Perumahan Rakyat, Hermanto Dardak di Trenggalek, Selasa.
Hermanto yang saat itu mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Trenggalek mengatakan, peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan dari Prigi, Trenggalek menuju Madiun-Rembang, Jawa Tengah melalui Kabupaten Ponorogo saat ini menjadi pilot project yang sedang dikerjakan pemerintah melalui Kementrian PU dan Perumahan Rakyat.
Secara bertahap, pembangunan spot-spot yang diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan saat ini terus dikembangkan untuk mendukung proses pertumbuhan yang sudah dimulai.
"Pembangunan Bendungan Tugu, Trenggalek ini menjadi salah satu yang sedang dilakukan untuk mempercepat spot pertumbuhan ekonomi kawasan itu," jelasnya.
Jika proyek percepatan pertumbuhan ekonomi yang masuk proyeksi rencana pembangunan jangka menengah nasional itu berhasil, lanjut Hermanto, tidak menutup kemungkinan program serupa akan dilakukan di daerah-daerah lain di pesisir selatan Jawa, baik di Jatim, Jateng, maupun Jawa Barat.
Menurut penjelasan Hermanto, selama ini pertumbuhan ekonomi antara koridor utara dan selatan tidak berimbang.
Koridor utara antara Semarang-Surabaya, Surabaya-Malang, maupun Surabaya-Madiun-Yogyakarta jauh lebih maju secara perekonomian dibanding korudor selatan seperti di Trenggalek, Pacitan, Tulungagung hingga Malang melalui jalur lintas selatan.
"Dengan pembangunan lintas selatan antara Pelabuhan Prigi, Trenggalek hingga Madiun melalui Ponorogo ini bisa meningkatkan akses transportasi darat dari sektor selatan menuju Semarang, Jawa Tengah maupun Solo-Yogyakarta," ujarnya.
Terkait pembangunan jalur lintas selatan yang sampai saat ini masih tersendat karena masalah pembebasan lahan Perhutani, Hermanto Dardak memproyeksikan pembangunan JLS dari Wonogiri, Jawa Tengah, Pacitan hingga Blitar-Malang bisa tuntas maksimal pada 2019.
Kendala pembebasan lahan milik Perhutani, lanjut dia, saat ini sudah menemui titik terang setelah pemerintah melalui Kementrian Kehutanan memberi dispensasi untuk pembangunan jalur lintas selatan tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015