Bunyi sirene tanda peringatan akan datangnya gelombang tsunami dari pengeras suara bersahut-sahutan dan memekakkan telinga. Ratusan mengunjung yang tengah menikmati birunya air laut dan semilir angin pantai pun berhamburan tanpa arah untuk menyelamatkan diri dari amuk gelombang tsunami yang bisa mencapai 5-7 meter tersebut.
 
Suasana tersebut bukanlah tsunami sesungguhnya, namun kita bisa melihat dan menikmatinya di wahana wisata yang baru "soft launching" di wilayah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Malang, tepatnya di pintu gerbang masuk Kota Malang. Memang wahana wisata baru yang bertemakan air, yakni "Hawaii Water Park", itu tidak terlihat dari jalan raya atau protokol, baik dari sisi kiri maupun kanan jalan karena lokasinya masih masuk sekitar 1 kilometer dari jalan utama.
 
Jika dari arah Surabaya, berada di sisi kiri jalan raya atau persis di depan perkatoran Pabrik Rokok PT Bentoel Prima. Di gerbang masuk wahana wisaha Hawaii Water Park tersebut terpampang nama Graha Kencana, karena lokasi wisata terbaru di wilayah Malang raya itu berada satu kawasan dengan perumahan tersebut.

Begitu kita masuk gerbang Graha Kencana dan berjalan sekitar 1 kilometer, di kiri jalan ada restauran megah "Dragon Phonix" dan kalau lurus, kita langsung disambut dengan bangunan megah bak kastil sebagai pintu gerbang masuk dan pembelian tiket masuk jika ingin menikmati berbagai wahana yang ada di dalamnya.

Bukan hanya sensasi tsunami yang bisa dirasakan pengunjung. Namun, pengunjung yang membawa anak kecil harus waspada, meski sudah ada petugas yang memandu dan mengawasi karena ketika gelombang tsunami datang, air bah itu bisa menyapu pengunjung yang berada di area tsunami tersebut, sebab gelombangnya bisa mencapai 5-7 meter.
  
Sejak dibuka (18/7) hingga pertengahan Agustus 2015, area yang menjadi favorit pengunjung adalah area tsunami karena menurut mereka sensasi ketika disapu air bah itu sangat menantang, kata Komisaris Utama Hawaii Water Park Iwan Kurniawan.

Selain sensasi tsunami, banyak wahana lain yang bisa dinikmati anak-anak maupun keluarga. Di area wisata seluas 28.000 meter persegi itu juga ada wahana menarik lain. Di antaranya "Waimea Stream River", wahana sungai yang mengelilingi seluruh area wisata, "Mavi Island" kolam air untuk anak-anak dan "Akoulu Pool" untuk dewasa, "Rainbow Fall", "Ekolulu Slide", "Hula-Hula Slide", dan "Wilele Slide" yang merupakan wahana meluncur melalui pipa silinder dari ketinggian 15 meter.

Dan, anda pun tak perlu jauh-jauh ke Hawaii, salah satu negara bagian Amerika Serikat yang berada di tengah Samudera Pasifik untuk bisa merasakan sensasi permainan "Hawai Water House" dan "Waikiki Beach". Cukup datang saja ke Hawai Waterpark Malang, sensasi itu sudah bisa anda nikmati karena di tempat wisata itu juga menyediakan dua wahana tersebut.

Bahkan, di dunia, hanya ada lima tempat yang memiliki wahana ini. Yakni Hawaii, Kanada, Vietnam, Tiongkok, dan satunya Indonesia. Yang di Indonesia, satu-satunya ada di Hawai Waterpark Malang ini. Taman wisata air Hawai Waterpark Malang ini menjadi pilihan baru wisatawan yang datang ke Malang Raya.

Salah seorang pengunjung asal Malang, Siska, mengaku tertarik untuk menjajal beberapa wahana yang ada di Hawai Waterpark Malang. "Habis coba wahana Ekolu Slide, rasanya seru, apalagi meluncurnya dari tempat tinggi. Sensasinya luar biasa," ungkapnya.

Untuk bisa menikmati berbagai wahana yang disuguhkan di Hawaii Water Park tersebut, pengunjung tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam, cukup Rp75 ribu per orang dan akhir pekan atau "high season" seharga Rp100 ribu per orang. Namun, untuk menjajal berbagai wahana yang ada di dalam arena Hawai Water Park tersebut tidak perlu lagi mengeluarkan dana.
 
Selain wahana wisatanya, "food court" yang ada di dalam area wisata itu juga cukup beragam, dengan penataan yang 'cantik' dan bersih serta berbagai jenis makanan, mulai masakan Jawa, Tiongkok maupun Eropa akan melengkapi wisata anda bersama keluarga. Cobalah sensasi tsunami dan berbagai wahana menantang lainnya di area Hawaii Water Park tersebut. (*)

Pewarta: Edang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015