Jember (Antara Jatim) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menemukan sebanyak 6.663 data pemilih ganda dalam tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih atau proses pemutakhiran data pemilih Pilkada Jember.
"Temuan di lapangan tercatat sebanyak 6.663 orang daftar pemilih yang bermasalah dan diduga data pemilih ganda," kata Ketua Panwaslu Jember Dima Akhyar, Rabu, di Jember.
Menurut dia, data pemilih bermasalah tersebut tersebar di 177 desa di Jember yang sudah dilakukan verifikasi oleh Panwaslu dalam sepekan terakhir berdasarkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pilkada (DP4).
"Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (P2DP) harus benar-benar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik karena penyusunan data pemilih yang tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan akan berdampak pada pilkada mendatang," tuturnya.
Secara rinci temuan Panwaslu sebanyak 6.663 orang yakni pemilih yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nama yang identik sebanyak 4.336 orang, kemudian untuk NIK dan tempat tanggal lahir yang identik sebanyak 955 orang. Sedangkan nama dan tempat tanggal lahir identik sebanyak 786 orang, serta pemilih yang memiliki NIK ganda yakni sebanyak 586 orang.
Bukan hanya itu, lanjutnya, Panwaslu juga menemukan data mencengangkan yakni data suatu daerah yang sama persis dengan daerah lain seperti data di Desa Sumberjambe-Kecamatan Sumberjambe yang persis dengan data penduduk Desa Plerean- Kecamatan Sumberjambe.
"Ada juga di Kecamatan Jombang yang ditemukan data di TPS 8-16 Desa Ampelrejo sama persis dengan data di Desa Keting," katanya.
Dima meminta kepada KPU Jember untuk benar-benar serius dalam proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih, sehingga data pemilih Pilkada Jember benar-benar valid dan akurat.
"Kami tidak tahu kesalahan itu dimulai dari mana, namun kemungkinan besar data dari Kemendagri tidak diolah terlebih dahulu," katanya.
Sementara Komisioner KPU Jember Habib M. Rohan mengatakan pihaknya akan meminta konfirmasi dan rekomendasi dari Panwaslu terkait dengan ribuan data pemilih ganda tersebut.
"Data yang benar harus disesuaikan, sehingga kami akan melakukan perbaikan terhadap daftar pemilih yang ada," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015