Surabaya (Antara Jatim) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menggelar "Aksi Sekolah Bersih Narkotika'" yang diikuti siswa SMP dan SMA dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.
"Tahun lalu, BNNP Jatim sukses menjadi pilot project kegiatan 'Aksi Sekolah Bersih Narkotika' itu," kata Kasi Pencegahan BNNP Jatim Danang Sumiharta MM MSi, di Surabaya, Sabtu.
Tahun ini, 'Aksi Sekolah Bersih Narkotika' yang digelar BNNP Jatim bersama Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten/kota itu diselenggarakan dengan format berbeda
"Dalam program ini, setiap kabupaten/kota mengirimkan dua perwakilan sekolah yakni satu tingkat SMP/sederajat dan satu tingkat SMA/sederajat," katanya.
Sebelum aksi dimulai, BNNP Jatim melakukan kegiatan bimbingan teknis kepada Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk menunjuk satu sekolah terbaik untuk mengikuti program aksi ini.
"Kriteria penunjukan itu di antaranya kebijakan sekolah mengenai P4GN, penerapan kurikulum integrasi P4GN/kurikulum anti-narkoba, serta kerja sama dengan lingkungan sekitar sekolah," katanya.
BNNP Jatim berharap 'Aksi Sekolah Bersih Narkotika' ini akan membuat masyarakat pendidikan memiliki pengetahuan dan pemahaman akan dampak dari bahaya penyalahgunaan narkotika.
"Targetnya, akan tercipta kader mandiri untuk menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika bagi masa depan bangsa dan negara," katanya.
Data BNN pada tahun 2011 mencatat 2,2 persen masyarakat Indonesia merupakan korban peredaran gelap narkoba dan 4,2 juta warga Indonesia merupakan pecandu Narkoba.
Dari 4,3 juta pecandu itu, sekira 1,2 juta pecandu harus cepat mendapatkan rehabilitasi secara total, mulai dari kesehatannya hingga kecanduannya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Tahun lalu, BNNP Jatim sukses menjadi pilot project kegiatan 'Aksi Sekolah Bersih Narkotika' itu," kata Kasi Pencegahan BNNP Jatim Danang Sumiharta MM MSi, di Surabaya, Sabtu.
Tahun ini, 'Aksi Sekolah Bersih Narkotika' yang digelar BNNP Jatim bersama Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten/kota itu diselenggarakan dengan format berbeda
"Dalam program ini, setiap kabupaten/kota mengirimkan dua perwakilan sekolah yakni satu tingkat SMP/sederajat dan satu tingkat SMA/sederajat," katanya.
Sebelum aksi dimulai, BNNP Jatim melakukan kegiatan bimbingan teknis kepada Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk menunjuk satu sekolah terbaik untuk mengikuti program aksi ini.
"Kriteria penunjukan itu di antaranya kebijakan sekolah mengenai P4GN, penerapan kurikulum integrasi P4GN/kurikulum anti-narkoba, serta kerja sama dengan lingkungan sekitar sekolah," katanya.
BNNP Jatim berharap 'Aksi Sekolah Bersih Narkotika' ini akan membuat masyarakat pendidikan memiliki pengetahuan dan pemahaman akan dampak dari bahaya penyalahgunaan narkotika.
"Targetnya, akan tercipta kader mandiri untuk menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika bagi masa depan bangsa dan negara," katanya.
Data BNN pada tahun 2011 mencatat 2,2 persen masyarakat Indonesia merupakan korban peredaran gelap narkoba dan 4,2 juta warga Indonesia merupakan pecandu Narkoba.
Dari 4,3 juta pecandu itu, sekira 1,2 juta pecandu harus cepat mendapatkan rehabilitasi secara total, mulai dari kesehatannya hingga kecanduannya. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015