Surabaya (Antara Jatim) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim membekali "organisasi sayap" yakni Kawan (Sukarelawan Anti-Narkoba) BNN dengan konseling dan "assessment" melalui forum dialog interaktif pada 11-12 Agustus 2015.
    
"Ke-15 anggota Kawan BNN yang mengikuti acara itu diharapkan dapat menjadi kader mandiri dalam upaya pelaksanaan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim drg Sudjiarti M.Kes di Surabaya, Jumat.
    
Dalam ajang itu, para personel "Kawan BNN" juga dibekali materi mengenai konseling yang disampaikan oleh psikolog dari Unesa, yakni Dr Miftakhul Jannah M.Psi.
    
Selain itu juga diberikan materi mengenai teknik "assessment" yang disampaikan oleh konselor dari Plato Foundation, yakni Niken August Tianingrum SKM.
    
Kawan BNN merupakan organisasi sayap BNNP Jatim di bawah bimbingan Yayasan Kawan Untuk Negeri yang dibentuk oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim, Destina Kawanti.
    
Kawan BNN beranggotakan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari mahasiswa, guru, pegawai pemerintah hingga pekerja seni.
    
Data BNN tahun 2011 mencatat 2,2 persen masyarakat Indonesia merupakan korban peredaran gelap narkoba. Dari data itu tercatat sebanyak 4,2 juta warga Indonesia merupakan pecandu narkoba.
    
Dari 4,2 juta pecandu itu, sekira 1,2 juta pecandu harus cepat mendapatkan rehabilitasi secara total, mulai dari kesehatannya hingga kecanduannya.
    
Data BNN juga memprediksi angka prevalensi pengguna narkoba pada tahun 2015 mencapai 5,1 juta orang, bahkan 53 persen penduduk Indonesia berusia 30 tahun diduga sudah terjerat kasus narkoba, karena itu BNN menargetkan 100 ribu pecandu dapat direhabilitasi pada tahun 2015. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015