Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menerapkan tarif baru retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Pahlawan yang akan diberlakukan mulai 18 Agustus 2015.

         "Ada beberapa hal yang mendasari sehingga perubahan tarif parkir dilakukan, di antaranya kemampuan masyarakat, biaya operasional dan indeks perekonomian semakin tinggi, juga efektivitas pengendalian," kata Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat saat menggelar jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu.

         Menurut dia, masyarakat pengguna sepeda motor yang selama ini dikenai tarif retribusi parkir di tepi jalan umum senilai Rp500, untuk tarif baru naik menjadi Rp1.000. Sementara untuk tarif pengguna mobil/sedan/pick up, naik darip Rp1.500 menjadi Rp3.000.

Sedangkan truk mini naik dari Rp3.000 menjadi Rp5.000, bus/truk/alat berat naik dari Rp4.000 menjadi Rp6.000. Sementara untuk tariff satu kali parkir di tempat parkir insidentil, di antaranya tarif motor naik dari Rp1.500 menjadi Rp2.000, dan mobil/sedan/pick up naik dari Rp2.500 menjadi Rp4.000, serta truk mini naik dari Rp4.000 menjadi Rp6.000, lalu bus/truk/alat berat naik dari Rp5.000 menjadi Rp7.000.

Perubahan tarif retribusi parkir tersebut mengacu pada Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 36 tahun 2015 tentang Perubahan Tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum (TJU) dan Perwali Nomor 37 tahun 2015 tentang Perubahan Tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir (TKP).

Irvan mengatakan, terkait kemampuan (ekonomi) masyarakat, pihaknya telah melakukan kajian dengan menggandeng LPPAPSI  Universitas Airlangga tentang kemampuan membayar dan kemauan membayar pengelolaan parkir Tepi Jalan Umum (TJU).

Hasilnya, lanjut dia, kemampuan kerelaan dan kemauan masyarakat untuk membayar jasa parkir meningkat. Indikatornya, kemampuan membayar atau "ability to pay" (ATP) untuk motor Rp2.000 dan kemauan untuk membayar atau "willing to pay" (WTP)  Rp1.500. Untuk mobil, ATP Rp2.700 dan WTP Rp3.000.     

"Apalagi, kalau kita bandingkan dengan tarif retribusi parkir di beberapa kota/kabupaten di Indonesia, Surabaya masih lebih rendah," ujar Irvan. 

Merujuk pada data tarif retribusi parkir tepi jalan kabupaten/kota yang ada di Dishub Surabaya, tarif Surabaya untuk motor Rp500 dan mobil Rp 1.500 yang flat, masih lebih rendah dibandingkan dengan Kabupaten Sidoarjo atau Kabupaten Gresik di mana tarif retribusi parkir untuk motor Rp1.000 dan untuk mobil Rp2.000.

Bahkan, lanjut dia, bila di Surabaya, tarif parkir tersebut berlaku flat, di Kota Bandung tarif motor Rp500 dan mobil Rp1.500 berlaku parkir progresif selama dua jam.

Irvan menjelaskan, pihaknya menyadari, pelaksanaan perubahaan tarif retribusi parkir bukannya tanpa masalah. Di antaranya kemungkinan adanya juru parkir yang tidak melaksanakan peraturan seperti tidak memberikan karcis, memungut, retribusi parkir tidak sesuai dengan ketentuan, atau juga tidak menggunakan identitas juru parkir resmi (rompi dan kartu identitas juru parkir).

Atau juga adanya potensi penolakan sebagian juru parkir dan konsumen (pemilik kendaraan).

Namun, lanjut dia, Dishub telah melakukan langkah-langkah antisipasi, salah satunya melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pengawasan dan pelaksanaan Perwali Nomor 36 Tahun 2015 tentang perubahan Tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum (TJU) dan Peraturan Daerah nomor 37 tentang Perubahan Tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir (TKP) dengan membentuk tim.

"Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan perubahan tarif parkir Tepi Jalan Umum dan Tempat Khusus Parkir melalui informasi di website Dishub juga spanduk/baliho," katanya.

Irvan menambahkan, Dishub membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang mendapati adanya masalah/pelanggaran terkait pelaksanaan perubahan tarif retribusi parkir ini.

Untuk layanan pengaduan, masyarakat bisa menghubungi hot line UPTD Parkir di nomor telepon (031 8295322) yang tercantum pada karcis parkir. "Atau bisa juga layanan berbasis web (e-parkir) melalui www.dishub.surabaya.go.id," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015