Surabaya (Antara Jatim) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) berupaya menghadapi perlambatan ekonomi nasional dengan melaksanakan Program Cross-Selling antara pelaku perbankan itu dengan anak perusahaannya Adira Finance.

"Strategi itu dilakukan karena kondisi makro ekonomi yang semakin menantang pada semester I 2015. Hal itu juga berdampak pada bisnis kami terutama pada turunnya permintaan kredit," kata Regional Corporate Officer Bank Danamon Jawa Timur, Eddie Harijanto Bintoro, di Surabaya, Rabu.

Ia mencontohkan upaya itu diterapkan dengan meminta nasabah Adira Finance untuk membuka rekening di Bank Danamon. Saat ini, program Cross-Selling baru diberlakukan di Jakarta.

"Meski begitu, agenda serupa juga terlaksana di Surabaya. Kami perkirakan program itu mulai berlaku di kota ini pada bulan September 2015," ujarnya.

Melalui cara itu, optimistis dia, masing-masing perusahaan akan saling menjual produk kepada masyarakat. Dampak positifnya, jumlah nasabah mereka semakin bertambah dan bisa berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan perusahaan pada masa mendatang.

"Saat ini, total nasabah Bank Danamon di area Jatim dan Bali mencapai 300.000 nasabah. Dengan Cross-Selling ditargetkan tumbuh 15 persen," katanya.

Pada kesempatan sama, Senior Vice President PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Krisdianto, mengemukakan bahwa melalui program itu maka pihaknya juga mengarahkan kalangan dealer untuk menggunakan jasa Bank Danamon. Misalnya untuk kredit dan transaksi lainnya serta sebaliknya nasabah Danamon bisa mengajukan kredit mobil di Adira Finance.

"Hal itu dikarenakan perekonomian Indonesia yang kian melambat sangat berpengaruh terhadap kinerja pinjaman. Bahkan, kini untuk kredit mobil tidak ada pertumbuhan alias stagnan," katanya.

Situasi tersebut, kata dia, ikut berdampak pada penurunan pasar mobil di Jatim hingga 30 persen dan pasar sepeda motor yang turun 10-15 persen. Di sisi lain, pengembangan bisnisnya juga terhambat oleh kebijakan pemerintah yang mewajibkan mobil komersil memasang pelat kuning.

"Akibatnya, kami harus mengambil langkah bisnis seperti melakukan pengalihan segmen mobil komersil ke kelas passenger," katanya.

Walau begitu, lanjut dia, sampai saat ini total nasabah mobil di wilayah Jatim mencapai 1.100 nasabah per bulan. Besaran itu memiliki rata-rata angsuran per bulan hingga Rp5 juta per nasabah.

"Dari seluruh pinjaman, dominasi sebanyak 61 persen disumbang kredit motor dan 39 persen kredit mobil," katanya.(*)

Pewarta: Ayu Citra Sukma Rahayu

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015