Bojonegoro (Antarajatim) - Tim Sejarah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menelusuri sejarah Ki Samin Surosentiko, yang dibuang Belanda ke Sawahlunto, Sumatera Barat, dengan mengunjungi makamnya.
"Tim Sejarah Bojonegoro berhasil menemukan makam Ki Samin Surosentiko di sebuah bukit di Sawahlunto, Sumatera Barat," kata Sekretaris Sejarah Bojonegoro Amir Syahid, di Bojonegoro, Kamis.
Tim Sejarah yang diketuai Asisten II Pemkab Setyo Yuliono, bersama Bambang Sutrisno, anak Hardjo Kardi, trah terakhir Samin Surosentiko di Bojonegoro, pengurus MUI Hanafi, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Nurul Azizah, mengunjungi Sawahlunto, 3-5 Agustus.
Amir, yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), menjelaskan berdasarkan penelusuran yang dilakukan belum bisa dipastikan makam yang ditemukan di atas sebuah bukit Polan di Sawahlunto, merupakan makam Ki Samin Surosentiko.
"Lokasi makam Ki Samin Surontiko tersebut ditentukan berdasarkan ritual yang dilakukan warga Blora, Jawa Tengah, yang datang ke Sawahlunto," katanya.
Lokasi makam, berada hampir di puncak bukit Polan Sawahlunto, di sekitar tambang batu bara.
"Tim untuk mencapai lokasi harus memanjat tebing, sebab tidak ada jalan setapak menuju lokasi," katanya menjelaskan.
Di makam setempat, terdapat nisan yang berisi tulisan Samin Surosentiko, lahir 1859 di Blora, dan wafat 1914 di Sawahlunto.
"Masyarakat Sawahlunto juga menganggap Samin Surosentiko, sebagai tokoh, berpengaruh di daerah setempat," kata dia.
"Kami membawa tanah di lokasi makam satu kendi, selain mengambil gambar, yang akan kami manfaatkan untuk kepentingan pengembangan wisata budaya," ujarnya.
Bupati Bojonegoro Suyoto sebelumnya, menjelaskan pemkab berkeingingan memindahkan makam Ki Samin Surosentiko ke Bojonegoro, sebagai usaha membangun pusat kebudayaan dan industri kreatif.
Namun, menurut dia, sulit memindahkan makam Ki Samin Surosentiko dari Sawahlunto, ke Bojonegoro, meskipun masih ada keluarganya. "Sebagai gantinya, ya setidaknya tidak ada gambar makamnya," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Tim Sejarah Bojonegoro berhasil menemukan makam Ki Samin Surosentiko di sebuah bukit di Sawahlunto, Sumatera Barat," kata Sekretaris Sejarah Bojonegoro Amir Syahid, di Bojonegoro, Kamis.
Tim Sejarah yang diketuai Asisten II Pemkab Setyo Yuliono, bersama Bambang Sutrisno, anak Hardjo Kardi, trah terakhir Samin Surosentiko di Bojonegoro, pengurus MUI Hanafi, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Nurul Azizah, mengunjungi Sawahlunto, 3-5 Agustus.
Amir, yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), menjelaskan berdasarkan penelusuran yang dilakukan belum bisa dipastikan makam yang ditemukan di atas sebuah bukit Polan di Sawahlunto, merupakan makam Ki Samin Surosentiko.
"Lokasi makam Ki Samin Surontiko tersebut ditentukan berdasarkan ritual yang dilakukan warga Blora, Jawa Tengah, yang datang ke Sawahlunto," katanya.
Lokasi makam, berada hampir di puncak bukit Polan Sawahlunto, di sekitar tambang batu bara.
"Tim untuk mencapai lokasi harus memanjat tebing, sebab tidak ada jalan setapak menuju lokasi," katanya menjelaskan.
Di makam setempat, terdapat nisan yang berisi tulisan Samin Surosentiko, lahir 1859 di Blora, dan wafat 1914 di Sawahlunto.
"Masyarakat Sawahlunto juga menganggap Samin Surosentiko, sebagai tokoh, berpengaruh di daerah setempat," kata dia.
"Kami membawa tanah di lokasi makam satu kendi, selain mengambil gambar, yang akan kami manfaatkan untuk kepentingan pengembangan wisata budaya," ujarnya.
Bupati Bojonegoro Suyoto sebelumnya, menjelaskan pemkab berkeingingan memindahkan makam Ki Samin Surosentiko ke Bojonegoro, sebagai usaha membangun pusat kebudayaan dan industri kreatif.
Namun, menurut dia, sulit memindahkan makam Ki Samin Surosentiko dari Sawahlunto, ke Bojonegoro, meskipun masih ada keluarganya. "Sebagai gantinya, ya setidaknya tidak ada gambar makamnya," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015