Tulungagung (Antara Jatim) - Daftar  tunggu (waiting list) jamaah calon haji yang sudah terdaftar di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, saat ini sebanyak 16 ribu orang lebih, dan mereka baru bisa berangkat ke Tanah Suci Makkah mulai 2016 hingga 2035.
    
"Jumlah daftar antrean calon jamaah haji dari Tulungagung sudah sangat banyak. Jika ada pendaftar baru, mereka otomatis baru bisa diberangkatkan tahun 2035 atau setelahnya," kata Kasi Urusan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Tulungagung, Suryani di Tulungagung, Kamis.
    
Ia menjelaskan, panjangnya daftar tunggu tidak hanya terjadi di Kabupaten Tulungagung, namun merata di semua daerah di Jawa Timur, karena  kuota haji untuk wilayah Jatim ditetapkan oleh pusat sekitar 27 ribu kursi dan langsung diperebutkan oleh para pendaftar haji yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim.
    
"Itu sebabnya jumlah calon jamaah haji dari satu daerah, termasuk Tulungagung tidak selalu sama, bisa naik bisa turun tergantung pendaftarannya," katanya menjelaskan.
    
Tahun ini, kata Suryani, jumlah calon jamaah haji asal Tulungagung yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah  sebanyak 902 orang.
    
Jumlah itu sedikit lebih banyak dibanding jumlah jamaah haji Tulungagung pada tahun sebelumnya (2014)  sebanyak 853 orang.
    
"Tahun depan kalau tidak salah mencapai seribu lebih. Banyak-sedikitnya jamaah itu bergantung pendaftaran masing-masing jamaah, karena kuota Jatim itu diperebutkan langsung oleh jamaah, bukan dibagi berdasar kuota di masing-masing daerah," katanya.
    
Ia mengakui, minat masyarakat untuk menjalani ibadah haji masih tinggi. Namun seiring padat dan tingginya jumlah peminat yang menyebabkan antrian pemberangkatan sangat lama, pihak Kementrian Agama memberlakukan batasan bagi calon jamaah haji yang sudah pernah menunaikan ibadah rukun iman kelima dalam Islam itu pada periode sebelumnya.
    
"Sekarang, prioritas diberikan kepada calon jamaah yang belum pernah menunaikan ibadah haji. Untuk yang sudah sekarang dibatasi," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015