Pamekasan (Antara Jatim) - Gabungan delapan organisasi kemasyarakatan di Pamekasan, Jawa Timur menolak rencana permintaan maaf pemerintah melalui Presiden RI atas insiden G.30.S/PKI karena hal itu dinilai akan memecah belah Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kedelapan ormas Islam yang menyatakan menolak rencana itu, antara lain Forum Komunikasi Ormas Islam (Fokus), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Bela Negara (GBN) dan Usuah Student Center (USC) serta alumni PII Pamekasan.

"Kami dari perwakilan ormas ini juga berencana menghadap secara langsung Presiden RI untuk menyampaikan penolakan terhadap rencana permintaan maaf dari pemerintah RI kepada keluarga besar G.30.S/PKI karena hal tersebut merupakan kesalahan besar dalam sejarah bangsa Indonesia," kata juru bicara Gerakan Bela Negara Fatori di Pamekasan, Rabu.

Sebelumnya, GBN bersama sejumlah ormas Islam lainnya, seperti HMI, dan PII juga telah menyampaikan sikap mereka dalam pertemuan terbatas dengan Kodim 0826 Pamekasan.

Fatoni mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menyampaikan kegiatan penyampaian aspirasi secara terbuka dengan turun jalan guna menyampaikan aspirasi mereka. Hal ini dimaksudkan agar fakta yang sebenarnya tentang G.30.S/PKI itu bisa diketahui masyarakat luas, sehingga fakta yang terjadi tidak mudah diputarbalikkan.

"Kami ingin meluruskan sejarah, bahwa merekalah (PKI) yang melawan pemerintah Indonesia, membantai warga NU, bukan sebaliknya," kata pengurus ormas lainnya Agus Saifudin Amin dari USC.(*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015