Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan memanfaatkan hasil penelitian Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan di daerahnya, sebagai rujukan dalam mengambil keputusan dalam pembangunan.
    
"Hasil penelitian yang disampaikan bank dunia soal perkembangkan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan dalam 10 tahun terakhir, akan kami manfaatkan sebagai dasar rujukan dalam mengambil keputusan pembangunan selanjutnya," kata Bupati Bojonegoro Suyoto, di Bojonegoro, Selasa .
    
Dengan demikian, katanya, adanya hasil penelitian Bank Dunia di daerahnya tersebut akan dipelajari lebih mendalam, agar dalam mengambil keputusan pembangunan bisa berjalan dengan benar.
    
Ia bersama jajarannya sebelumnya, mendengarkan laporan yang disampaikan juru bicara Bank Dunia Ruth Nikikuluw mengenai penelitian Bank Dunia di daerah setempat, dalam dua bulan terakhir.
    
Menurut Ruth, yang didampingi timnya Arvin Nair dan David El, pertumbuhan ekonomi dan pemberatasan kemiskinan di Bojonegoro, melaju pesat dalam 10 tahun terakhir.
    
"Bojonegoro masuk 10 besar kabupaten di Jawa Timur, yang paling cepat dalam memberantas kemiskinan," katanya.
    
Ia menyebutkan angka rata-rata kemiskinan di Bojonegoro, di bawah tingkat rata-rata kemiskinan di Jawa Timur.
    
"Angka pertumbuhan ekonomi bergerak positif mulai 2011 lalu," katanya, menegaskan.      Selain itu, lanjut dia, angka pertumbuhan ekonomi, juga berada di atas rata-rata Jawa Timur, yang mencapai 14 persen.
    
Meski demikian, katanya, terjadi ketimpangan ekonomi yang cukup tinggi, sebab kelompok berpenghasilan tinggi ekonominya bergerak cepat, tapi masyarakat bawah bergerak lambat.
    
Pada kesempatan itu, juga disampaikan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja yaitu perdagangan, hotel dan restoran, dengan pertumbuhan mencapai 4,1 persen dan angka kesempatan kerja tumbuh mencapai 14, 2 persen.
   
 Di bidang pertanian, lanjutnya, tumbuh 3 persen, namun sektor pertambangan dan industri bergerak negatif dalam tiga tahun terakhir.
    
Ia menambahkan data yang disampaikan baru awal, sebab nantinya akan dilengkapi dengan laporan lengkap.
    
"Kami tertarik Bojonegoro karena memang pertumbuhannya cepat didukung sektor indutri migas," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015